Difference between revisions of "geguritan-nengah-jimbaran"

This page has been accessed 41,071 times.
From Palm Leaf Wiki
(English)
(Bahasa Indonesia)
Line 5: Line 5:
 
==== Description ====
 
==== Description ====
 
===== Bahasa Indonesia =====
 
===== Bahasa Indonesia =====
Gĕguritan adalah bentuk puisi tembang dalam bahasa sehari-hari. ''Gĕguritan Nĕngah Jimbaran'' adalah gĕguritan yang pertama kali dikarang pada tahun 1903 oleh Cokorda Made Agung Pamecutan (1876-1906), penguasa terakhir Kerajaan Badung di Bali Selatan yang juga diduga sebagai pengarang [[atlas-bhumi|Kakawin Atlas Bhūmi]] (Creese 2007, 723-758). Gĕguritan ini ditulis dalam bahasa Melayu, sebuah pilihan yang tidak biasa untuk gĕguritan Bali. Karena ditulis dengan bahasa Melayu, terdapat perihal ejaan yang mungkin tidak lazim bagi pengguna aksara Bali pada umumnya: akara dengan adĕg-adĕg [ᬅ᭄]. Kombinasi ini digunakan untuk menandakan bunyi [https://id.wikipedia.org/wiki/Konsonan_letup_celah-suara glottal] yang dalam bahasa Indonesia dapat ditemukan sebagai huruf [k] pada kata seperti ''bapak''. Penggunaan akara dengan adĕg-adĕg untuk suara glottal juga dapat ditemukan dalam penulisan bahasa Sasak dan umum dilatinkan dengan huruf [q], misal pada kata ''amaq'' ᬳᬫᬅ᭄. (Suatjana;Everson 2005)
+
Gĕguritan adalah sebuah bentuk puisi tembang dalam bahasa sehari-hari. ''Gĕguritan Nĕngah Jimbaran'' adalah gĕguritan yang pertama kali dikarang pada tahun 1903 oleh Cokorda Made Agung Pamecutan (1876-1906), penguasa terakhir Kerajaan Badung di Bali Selatan yang juga diduga sebagai pengarang [[atlas-bhumi|Kakawin Atlas Bhūmi]] (Creese 2007, 723-758). Gĕguritan ini ditulis dalam bahasa Melayu, sebuah pilihan yang tidak biasa untuk gĕguritan Bali. Karena ditulis dengan bahasa Melayu, terdapat perihal ejaan yang mungkin tidak lazim bagi pengguna aksara Bali pada umumnya: akara dengan adĕg-adĕg [ᬅ᭄]. Kombinasi ini digunakan untuk menandakan bunyi [https://id.wikipedia.org/wiki/Konsonan_letup_celah-suara glottal] yang dalam bahasa Indonesia dapat ditemukan sebagai huruf [k] pada kata seperti ''bapak''. Penggunaan akara dengan adĕg-adĕg untuk suara glottal juga dapat ditemukan dalam penulisan bahasa Sasak dan umum dilatinkan dengan huruf [q], misal pada kata ''amaq'' ᬳᬫᬅ᭄. (Suatjana;Everson 2005)
  
 
Gĕguritan ini bercerita tentang seseorang bernama Nĕngah Jimbaran yang kehilangan istrinya karena wabah kolera. Dalam kesedihannya, Jimbaran menunggui makam istrinya selama berhari-hari hingga turunlah jelmaan Bhaṭāra Śiwa. Bhaṭāra Śiwa bersabda kepada Jimbaran untuk pergi mencari sebuah pura kecil dan bertemu dengan seorang tua di dalamnya. Jimbaran menemukan pura dan orang tua yang dimaksud, dan orang tua tersebut membawa Jimbaran ke alam baka. Di alam baka, Jimbaran berhasil menemui istrinya, namun sang Istri mengimbau Jimbaran untuk segera kembali ke alam dunia karena belum waktunya untuk menapak kaki di alam baka. Jimbaran akhirnya kembali ke alam dunia dan merelakan kepergian istrinya.
 
Gĕguritan ini bercerita tentang seseorang bernama Nĕngah Jimbaran yang kehilangan istrinya karena wabah kolera. Dalam kesedihannya, Jimbaran menunggui makam istrinya selama berhari-hari hingga turunlah jelmaan Bhaṭāra Śiwa. Bhaṭāra Śiwa bersabda kepada Jimbaran untuk pergi mencari sebuah pura kecil dan bertemu dengan seorang tua di dalamnya. Jimbaran menemukan pura dan orang tua yang dimaksud, dan orang tua tersebut membawa Jimbaran ke alam baka. Di alam baka, Jimbaran berhasil menemui istrinya, namun sang Istri mengimbau Jimbaran untuk segera kembali ke alam dunia karena belum waktunya untuk menapak kaki di alam baka. Jimbaran akhirnya kembali ke alam dunia dan merelakan kepergian istrinya.

Revision as of 15:14, 31 August 2019

Original on Archive.org

Description

Bahasa Indonesia

Gĕguritan adalah sebuah bentuk puisi tembang dalam bahasa sehari-hari. Gĕguritan Nĕngah Jimbaran adalah gĕguritan yang pertama kali dikarang pada tahun 1903 oleh Cokorda Made Agung Pamecutan (1876-1906), penguasa terakhir Kerajaan Badung di Bali Selatan yang juga diduga sebagai pengarang Kakawin Atlas Bhūmi (Creese 2007, 723-758). Gĕguritan ini ditulis dalam bahasa Melayu, sebuah pilihan yang tidak biasa untuk gĕguritan Bali. Karena ditulis dengan bahasa Melayu, terdapat perihal ejaan yang mungkin tidak lazim bagi pengguna aksara Bali pada umumnya: akara dengan adĕg-adĕg [ᬅ᭄]. Kombinasi ini digunakan untuk menandakan bunyi glottal yang dalam bahasa Indonesia dapat ditemukan sebagai huruf [k] pada kata seperti bapak. Penggunaan akara dengan adĕg-adĕg untuk suara glottal juga dapat ditemukan dalam penulisan bahasa Sasak dan umum dilatinkan dengan huruf [q], misal pada kata amaq ᬳᬫᬅ᭄. (Suatjana;Everson 2005)

Gĕguritan ini bercerita tentang seseorang bernama Nĕngah Jimbaran yang kehilangan istrinya karena wabah kolera. Dalam kesedihannya, Jimbaran menunggui makam istrinya selama berhari-hari hingga turunlah jelmaan Bhaṭāra Śiwa. Bhaṭāra Śiwa bersabda kepada Jimbaran untuk pergi mencari sebuah pura kecil dan bertemu dengan seorang tua di dalamnya. Jimbaran menemukan pura dan orang tua yang dimaksud, dan orang tua tersebut membawa Jimbaran ke alam baka. Di alam baka, Jimbaran berhasil menemui istrinya, namun sang Istri mengimbau Jimbaran untuk segera kembali ke alam dunia karena belum waktunya untuk menapak kaki di alam baka. Jimbaran akhirnya kembali ke alam dunia dan merelakan kepergian istrinya.

English

Gĕguritan is a form of metered poem in vernacular language. Gĕguritan Nĕngah Jimbaran is a poem that was first composed in 1903 by Cokorda Made Agung Pamecutan (1876-1906), the last ruler of Badung Kingdom in southern Bali which was known at the time as an accomplished poet (Agastia 1994, 88). This Gĕguritan is written in the Malay language, an unusual decistion for Balinese poems at the time. Due to its language, this poem contains several spelling that may seem unusual to contemporary Balinese users: akara with adĕg-adĕg [ᬅ᭄]. This combination is used to indicate glottal stop and is attested in literature of the neighboring Sasak Island, however it is not commonly taught in the Island of Bali. (Suatjana;Everson 2005)

This Gĕguritan tells the story of Nĕngah Jimbaran, who lost his wife during a cholera outbreak. In his sadness, he waited beside his wife's grave for days until a manifestation of the God Bhaṭāra Śiwa descended upon him. Bhaṭāra Śiwa told Jimbaran to seek a small pura and find an old man residing within. Jimbaran found the pura and man in question, where the old man then proceeded to took Jimbaran to the afterlife. In the afterlife, Jimbaran manages to find his wife's soul, but the wife told Jimbaran to quickly go back to the land of living as it was not his time yet to step his foot on the grave. Jimbaran manages to go back to the land of the living, where he learned to accept his wife's death.

Front and Back Covers

geguritan-nengah-jimbaran 0.jpeg

Image on Archive.org

[Judul : Gaguritan Nengah Jimbaran Ukuran : P 50cm, L 3.5cm Jlh 9 lb Milik : Gdong Kirtya] [᭑ 1A] No IV d 768/3 ᭚ᬕᬕᬸᬭᬶᬢᬦ᭄‌ᬦᭂᬗᬄᬚᬶᬫ᭄ᬩᬭᬦ᭄᭟ ᬤ᭄ᬭᬸᬯᬾᬦ᭄‌ᬕ᭄ᬤᭀᬂᬓᬶᬃᬢ᭄ᬬ᭟ Lp: 1-9
Auto-transliteration
[Judul : Gaguritan Nengah Jimbaran Ukuran : P 50cm, L 3.5cm Jlh 9 lb Milik : Gdong Kirtya] [1 1A] No IV d 768/3 // gaguritannĕngahjimbaran. druwen'gdongkirtya. Lp: 1-9

Leaf 1

geguritan-nengah-jimbaran 1.jpeg

Image on Archive.org

[᭑ 1B] ᭑ ᭚ ᭜ ᭚ᬯᬓ᭄ᬢᬸᬫᬍᬫ᭄‌ᬫᬗᬭᬂᬫᬦᬸᬮᬶᬲ᭄᭞ᬲ᭄ᬓᬃᬥᬡ᭄ᬟᬂᬕᬸᬮᬲᬸᬭᬓᬵᬃᬢ᭄ᬢ᭞ᬫᭂᬫᬓᬾᬩᬱᬫ᭄ᬮᬬᬸᬦᬾ᭞ᬓ᭄ᬭᬡᬤ᭠ᬭᬶᬢᭂᬃᬮᬮᬸ᭞ᬲᬸᬲᬄᬧᬬᬄᬫᭂᬫᬶᬓᬶᬃᬫᬶᬓᬶᬭ᭄᭞ᬤᬶᬤᬍᬫ᭄‌ᬓᬲᬸᬲᬳᬦ᭄᭞ᬬᬂᬩᭂᬃᬢᬳᬸᬦ᭄ᬢᬳᬸᬦ᭄᭞ᬢ᭄ᬭᬤᬮᬬᬶᬦ᭄ᬢᬶᬫ᭄ᬩᬸᬮᬦ᭄ᬜ᭞ᬘᬶᬮᬶᬓ᭄ ᬩ᭄ᬲᬃᬫᬸᬲᬓᬢ᭄‌ᬤᬾᬗᭂᬦ᭄ᬓᬸᬯᬢᬶᬭ᭄᭞ᬬᬂᬢ᭄ᬬᬤᬓᬧᬸᬢᬸᬲᬦ᭄᭚ᬓᬶᬢᬭᬱᬢ᭄ᬭᬤᬕᬸᬡᬮᬕᬶ᭞ᬩᬶᬓᬶᬦ᭄ᬧᬜ᭄ᬚᬂᬫ᭄ᬮᬬᬶᬦ᭄ᬓᭂᬦ᭄‌ᬩᬶᬬᬃᬮᬄ᭞ᬤᬶᬢᬗ᭄ᬕᬸᬂᬲᬩᭀᬮᬾᬮᭀᬮᬾᬄ᭞ᬫᬵᬲ᭄ᬓᬶᬲᬗᬹᬫᬸᬃᬳᬶᬤᬸᬧ᭄᭞ᬗᬹᬓᬸᬫ᭄‌ᬩᭀᬤᭀᬤᬭᬶᬳ᭄ᬬᬂᬯᬶᬥᬶ᭞ᬩᬇᬓ᭄ᬓᬶᬢᬮᬶ ᬧᬹᬃᬓᬦ᭄᭞ᬤᬾᬗᭂᬦ᭄ᬗᬭᬂᬦᬸᬭᬸᬦ᭄᭞ᬧᭂᬃᬘ᭄ᬭᬶᬢᬅᬦ᭄‌ᬲᬢᬸᬧᬢᬄ᭞ᬓᬩᬃᬳᭀᬭᬂᬬᬂᬲᬸᬤᬄᬢᬳᬸᬦ᭄ᬗᭂᬃᬓᬶᬦ᭄᭞ᬚᬫᬦ᭄ᬤᬳᬸᬮᬸᬓᬵᬮ᭚ᬯᬓ᭄ᬢᬸᬚᬫᬦ᭄‌ᬧᬚᬫ᭄ᬩᬾᬬᬦ᭄‌ᬗᬹᬦᬶ᭞ᬰ᭄ᬭᬷᬧᬵᬤᬸᬓᬭᬵᬚᬤᬶᬓ᭄ᬱᬢ᭄ᬭᬶᬬ᭞ᬦᬫᬭᬢᬸᬗᬸᬭᬄᬚᬫ᭄ᬩᬾ᭞ᬫᬭᬾᬦ᭄ᬢᬄᬦᭂᬕ᭄ᬭᬶᬩ᭠ ᬤᬸᬂ᭞ᬫᬲᬶᬢᬸᬭᬸᬦᬦ᭄ᬫᬚᬧᬳᬶᬢ᭄᭞ᬤᬭᬶᬰ᭄ᬭᬷᬳᬵᬃᬬ᭄ᬬᬥᬫᬵᬭ᭄᭞ᬧᬸᬜᬥᬭᬄᬇᬢᬸ᭞ᬫᬲᬶᬢᬶᬗ᭄ᬕᬮ᭄‌ᬲᬢᬸᬩᬗ᭄ᬰ᭞ᬤᬾᬗᬦ᭄‌ᬭᬵᬚᬬᬂᬫᬱᬲᭂᬓᬭᬂᬇᬦᬶ᭞ᬤᬶᬩᬤᬸᬂᬬᬂᬓᭂᬤ᭄ᬯᬜ᭚ᬫᬱᬇᬢᬸᬳᬤᬮᬄᬢᭂᬋᬩᬶᬢ᭄᭞ᬲᬢᬸᬘ᭄ᬭᬶᬢᬢᭂᬢᬧᬶᬤᬶᬮᬸᬯᬃ᭞ᬬᬂ [᭒ 2A] ᬤᬶᬲᭂᬩᬸᬢ᭄ᬓᭂᬦ᭄ᬳᬲᬮᬾ᭞ᬤᬶᬓᬫ᭄ᬧᬸᬂᬢᬫ᭄ᬧᬓ᭄ᬕᬗ᭄ᬲᬸᬮ᭄᭞ᬩᬗ᭄ᬰᬳᭀᬭᬂᬫᭂᬦᬦᭂᬫ᭄ᬧᬤᬶ᭞ᬦᬫᬦ᭄ᬗᬄᬚᬶᬫ᭄ᬩᬭᬦ᭄᭞ᬧᬸᬜᬩᬶᬦᬶᬲᬢᬸ᭞ᬬᬂᬳᬫᬢ᭄‌ᬤᬶᬘᬶᬦ᭄ᬢᬇᬜ᭞ᬲ᭄ᬩᬩ᭄‌ᬭᬹᬧᬫᬸᬓᬜᬢᭂᬃᬮᬮᬸᬘᬦ᭄ᬢᬶᬓ᭄᭞ᬘᬄᬬᬕᬶᬮᬂᬕᬸᬫᬶᬮᬂ᭚ᬳᭂᬦ᭄ᬢᬄᬩ᭄ᬭᬧᬓᬄᬮ ᬫᬜᬓᬯᬶᬦ᭄᭞ᬳᬤᬢᬶᬫ᭄ᬩᬸᬓ᭄‌ᬧᭂᬜᬓᬶᬢ᭄‌ᬓᬸᬮᭀᬭ᭞ᬧᬸᬮᭀᬩᬮᬶᬳᬦ᭄ᬢᬾᬭᭀᬦᬾ᭞ᬳᭀᬭᬂᬲᬸᬲᬄᬢᭂᬃᬮᬮᬸ᭞ᬩᬜᬓ᭄ᬲᬓᬶᬢ᭄‌ᬩᬜᬓ᭄‌ᬬᬂᬫᬵᬢᬶ᭞ᬩᬇᬓ᭄‌ᬳᭀᬭᬂᬢ᭄ᬯᬫᬸᬥ᭞ᬩᬇᬅ᭄‌ᬳᭀᬭᬂᬳᬕᬸᬂ᭞ᬓᬩᬜᬓᬦ᭄‌ᬬᬂᬫᬸᬤᬭᬢ᭄᭞ ᬲ᭄ᬩᬩ᭄‌ᬲᬓᬶᬢ᭄‌ᬢ᭄ᬮᬮᬸᬓᭂᬭᬲ᭄‌ᬫᭂᬜᬓᬶᬢᬶ᭞ᬩᬶᬓᬶᬦ᭄‌ᬘᬶᬮᬓᬳᭀᬭᬂ᭚ᬯᬓ᭄ᬢᬸᬇᬢᬸᬢᬸᬩᬶᬦᬶᬜᬲᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᬶ᭞ᬦ᭄ᬗᬄ᭠ᬚᬶᬫ᭄ᬩᬭᬦ᭄‌ᬓ᭄ᬦᬅ᭄‌ᬓᬸᬮᬾᬭ᭞ᬫᭂᬜ᭄ᬚᬤᬶᬓᭂᬦ᭄ᬲᬸᬲᬄᬘᬧᬾ᭞ᬧᬥᬮᬓᬶᬜᬇᬢᬸ᭞ᬫᭂᬮᬶᬬᬢ᭄ᬓᭂᬦ᭄ᬩᬶᬦᬶᬜᬲᬓᬶᬢ᭄᭞ᬳᬤᬩᭂᬭ ᬢ᭄‌ᬢᭂᬃᬮᬶᬯᬢ᭄᭞ᬳᬫ᭄ᬧᬶᬃᬳᬚᬮ᭄‌ᬢᭂᬦ᭄ᬢᬸ᭞ᬩ᭄ᬭᬧᬳᬭᬶᬓᬄᬮᬫᬜ᭞ᬮᬮᬸᬢᭂᬭᬸᬲ᭄‌ᬫᭂᬦᬶᬗ᭄ᬕᬮ᭄‌ᬤᬸᬦ᭄ᬬᬫᭂᬜ᭄ᬚᬤᬶ᭞ᬫᬬᬶᬤ᭄‌ᬳᭀᬭᬂᬧ᭄ᬭᬫ᭄ᬧᬸᬯᬦ᭄᭚ᬫᬓᬢ᭄ᬬᬵᬤᬮᬄᬩᭀᬮᬶᬄᬤᬶᬭᬶᬓᬶᬦ᭄᭞ᬤᬶᬘ᭄ᬭᬶᬢᬓᭂᬦ᭄‌ᬩ᭄ᬭᬢ᭄ᬜᬤᬸᬄᬓᬘᬶᬢ᭞ᬦ᭄ᬗᬄᬚᬶᬫ᭄ᬩ
Auto-transliteration
[1 1B] 1 // • // waktumalĕmmangarangmanulis, skardhaṇḍanggulasurakārtta, mĕmakebaṣamlayune, kraṇada‐ritĕrlalu, susahpayahmĕmikirmikir, didalĕmkasusahan, yangbĕrtahuntahun, tradalayintimbulanña, cilik bsarmusakatdengĕnkuwatir, yangtyadakaputusan // kitaraṣatradaguṇalagi, bikinpañjangmlayinkĕnbiyarlah, ditanggungsaboleloleh, māskisangūmurhidup, ngūkumbododarihyangwidhi, ba'ikkitali pūrkan, dengĕnngarangnurun, pĕrcrita'ansatupatah, kabarhorangyangsudahtahunngĕrkin, jamandahulukāla // waktujamanpajambeyanngūni, śrīpādukarājadikṣatriya, namaratungurahjambe, marentahnĕgriba‐ dung, masiturunanmajapahit, dariśrīhāryyadhamār, puñadharahitu, masitinggalsatubangśa, denganrājayangmaṣasĕkarangini, dibadungyangkĕdwaña // maṣa'ituhadalahtĕrĕbit, satucritatĕtapidiluwar, yang [2 2A] disĕbutkĕnhasale, dikampungtampakgangsul, bangśahorangmĕnanĕmpadi, namanngahjimbaran, puñabinisatu, yanghamatdicinta'iña, sbabrūpamukañatĕrlalucantik, cahyagilanggumilang // hĕntahbrapakahla mañakawin, hadatimbukpĕñakitkulora, pulobalihanterone, horangsusahtĕrlalu, bañaksakitbañakyangmāti, ba'ik'horangtwamudha, ba'i'ahoranghagung, kabañakanyangmudarat, sbabsakittlalukĕrasmĕñakiti, bikincilakahorang // waktu'itutubiniñasĕndiri, nngah‐jimbarankna'akulera, mĕñjadikĕnsusahcape, padhalakiña'itu, mĕliyatkĕnbiniñasakit, hadabĕra ttĕrliwat, hampirhajaltĕntu, brapaharikahlamaña, lalutĕrusmĕninggaldunyamĕñjadi, mayid'horangprampuwan // makatyādalahbolihdirikin, dicritakĕnbratñaduhkacita, nngahjimba

Leaf 2

geguritan-nengah-jimbaran 2.jpeg

Image on Archive.org

[᭒ 2B] ᭒ ᬭᬦ᭄‌ᬮᬓᬶᬦᬾ᭞ᬲ᭄ᬩᬩ᭄‌ᬩᬶᬦᬶᬜᬫᬯᬸᬢ᭄᭞ᬲᬸᬤᬄᬩᬶᬗᬸᬂᬧᬶᬓᬶᬭᬦ᭄‌ᬳᬩᬶᬲ᭄᭞ᬓ᭄ᬭᬡᬢ᭄ᬬᬤᬓ᭄ᬮᬶᬬᬢᬦ᭄᭞ᬫᭂᬜ᭄ᬚᬤᬶᬧᬗ᭄ᬮᬶᬧᬸᬭ᭄᭞ᬢᭂᬃᬧᬦ᭄ᬤᬂᬲᭂᬫᬗ᭄ᬓᬶᬦ᭄‌ᬲᬸᬲᬄ᭞ᬭᬱᬳᬜ᭄ᬚᬸᬃᬤᬶᬤᬍᬫ᭄‌ᬜᬧᬸᬜᬳᬭᬶ᭞ᬤᬦ᭄‌ᬓ᭄ᬮᬸᬯᬃᬅᬬᬾᬃᬫᬢ᭚ᬢ᭄ᬭᬤᬳᬸᬲᬄᬤᬶᬧᬜ᭄ᬚᬂ ᬓᭂᬦ᭄ᬮᬕᬶ᭞ᬗᬤᬢ᭄‌ᬳᭂᬭᬂᬫᭂᬦᬶᬗ᭄ᬕᬮ᭄ᬓᭂᬦ᭄‌ᬤᬸᬦ᭄ᬬ᭞ᬲᬸᬤᬄᬚᬮᬦ᭄ᬲᬧᭂᬃᬢᬶᬦᬾ᭞ᬤᬶᬓᭂᬃᬚᬮᬸᬯᬂᬩ᭄ᬢᬸᬮ᭄᭞ᬤᬦ᭄‌ᬤᬶᬢᬭᬸᬅ᭄‌ᬤᬶᬤᬍᬫ᭄‌ᬪᬹᬫᬶ᭞ᬲᬸᬤᬄᬲᬼᬲᬶᬄᬤᬶᬩᬸᬯᬢ᭄᭞ᬤᬦ᭄‌ᬲᬸᬤᬄᬤᬶᬓᬸᬩᬸᬃ᭞ᬲᬓ᭄ᬮᬶᬬᬦ᭄ᬜᬓᬸᬮᬯᬃᬕ᭄ᬕ᭞ᬜᬂᬫᬶᬥᬭᬲᭂᬫ᭄ᬯᬧᬸᬮᬂᬫᬲᬶᬂᬫ ᬲᬷᬂ᭞ᬤᬭᬶᬲᬾᬢ᭄ᬭᬓᬭᬸᬫᬄ᭚ᬫᬓᬮᬓᬶᬜᬳᭀᬭᬂᬬᬂᬫᬵᬢᬶ᭞ᬫᬲᬶᬩᬶᬗᬸᬂᬧᬶᬓᬶᬃᬜᬧᬸᬢᭂᬭᬦ᭄᭞ᬲ᭄ᬩᬩ᭄‌ᬤᬭᬶᬲᬸᬲᬄᬕ᭄ᬥᬾ᭞ᬫᬳᬸᬫᬗ᭄ᬮᬶᬧᬸᬮᬶᬧᬸᬢ᭄᭞ᬧᭂᬃᬕ᭄ᬕᬶᬓᭂᬩᭀᬦ᭄‌ᬫᭂᬦᬳᬦ᭄‌ᬰ᭄ᬰᬶᬄ᭞ᬓ᭄ᬭᬡᬳᬤᬢᬦᭂᬫᬦ᭄᭞ᬤᬶᬲᬯᬄᬬᬂᬩᬢᬸ᭞ᬩᬜᬓ᭄‌ᬭᬹᬧ ᬢᬢᬦᭂᬫᬦ᭄᭞ᬲᬲᬬᬸᬭᬦ᭄‌ᬓᭂᬩᭀᬦ᭄‌ᬕᭀᬦ᭄ᬤᬤᬦ᭄‌ᬓᭂᬮᬤᬶ᭞ᬧᬶᬗ᭄ᬕᬶᬃᬜᬓᭂᬫ᭄ᬩᬂᬓᭂᬫ᭄ᬩᬂ᭚ᬢ᭄ᬭᬤᬮᬫᬤ᭄ᬬᬮᬕᬶᬓᭀᬫ᭄ᬩᬮᬶ᭞ᬓ᭄ᬭᬡᬳᬢᬶᬲᬸᬲᬄᬢ᭄ᬭᬤᬓᭂᬭ᭄ᬯᬦ᭄᭞ᬤᬭᬶᬩᭂᬭᬢ᭄‌ᬘᬶᬮᬓᬦᬾ᭞ᬳᬤᬦᬶᬬᬢ᭄ᬜᬢᬶᬫ᭄ᬩᬸᬮ᭄᭞ᬫᬳᬸᬧᬶᬕᬶᬓᬲᬾᬢ᭄ᬭ᭠ [᭓ 3A] ᬮᬕᬶ᭞ᬤᬶᬢᭂᬫ᭄ᬧᬢ᭄ᬜᬓᬸᬩᬸᬭᬦ᭄᭞ᬩᬶᬦᬶᬜᬬᬂᬫᬳᬸᬢ᭄᭞ᬫᬳᬸᬤ᭄ᬬᬫ᭄‌ᬤᬶᬲᬶᬢᬸᬮᬫ᭞ᬩᬶᬓᬶᬦ᭄‌ᬋᬱᬶᬓ᭄‌ᬧ᭄ᬮᬢᬭᬦ᭄‌ᬩ᭄ᬢᬸᬗ᭄ᬕᬸᬫᬬᬶᬤ᭄᭞ᬤᬭᬶᬩ᭄ᬭᬢ᭄‌ᬓᬘᬶᬦ᭄ᬢᬅᬦ᭄᭚ᬲᬸᬤᬄᬮᬫᬤᬶᬲᬶᬢᬸᬲᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᬶ᭞ᬲᬓ᭄ᬮᬶᬬᬦ᭄ᬜᬳᬄᬮᬶᬜᬓᬭᬩᬢ᭄᭞ᬲᬸᬤᬄᬧᬬᬄ᭠ ᬧᬦᬳᬦᬾ᭞ᬤᬶᬲᬗ᭄ᬓᬕᬶᬮᬩ᭄ᬢᬸᬮ᭄᭞ᬓ᭄ᬭᬡᬲᭂᬫ᭄ᬯᬢ᭄ᬬᬤᬧᭂᬃᬤᬸᬮᬶ᭞ᬤᬶᬓᬶᬭᬓᬫᬲᬸᬓᬦ᭄᭞ᬳᬢᬶᬢᬺᬤᬩ᭄ᬢᬸᬮ᭄᭞ᬲᬸᬤᬄᬫᭂᬫ᭄ᬩᬶᬬᬃᬓᭂᬦ᭄ᬲᬚᬅ᭄᭞ᬲ᭄ᬩᬩ᭄‌ᬤᬶᬬᬩᬯᬓ᭄ᬳᬸᬦ᭄ᬢᬸᬂᬜᬲᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᬶ᭞ᬳᬧᬤᬶᬩᭀᬮᬾᬄᬩᬸᬯᬢ᭄᭚ᬫᬓᬳᭀᬭᬂᬬᬂᬩᭂᬢᬸᬗ᭄ᬕᬸᬫᬬᬶ᭠ ᬤ᭄᭞ᬲᬩᭂᬦ᭄ᬧᬕᬶᬫᬺᬱᬶᬓᬶᬧ᭄ᬮᬢᬭᬦ᭄᭞ᬫᭂᬦᬸᬭᬸᬢ᭄‌ᬧᬶᬓᬶᬃᬜᬥᬾᬯᬾ᭞ᬢ᭄ᬬᬤᬫᬓᬦ᭄‌ᬤᬦ᭄ᬢᬶᬤᬸᬃ᭞ᬲᬸᬤᬄᬫᬦ᭄ᬢᭂᬧ᭄ᬘᬶᬦ᭄ᬢᬩᭂᬃᬩᬶᬦᬶ᭞ᬲ᭄ᬩᬩ᭄‌ᬢ᭄ᬬᬤᬗᬤᬢ᭄᭞ᬳᭀᬭᬂᬧ᭄ᬭᬫ᭄ᬧ᭄ᬯᬦ᭄‌ᬫᬯᬸᬤ᭄᭞ᬬᬂᬮᬓᬶᬢᬸᬭᬸᬢ᭄‌ᬩᭂᬃᬩᬾᬮ᭞ᬚᬶᬓᬅ᭄‌ᬳᬤᬫᬶᬲ᭄ᬢᬶᬤ᭄ᬬᬫᭂᬦᬸᬭᬸᬢ᭄ᬫᬵ ᬢᬶ᭞ᬩᬾᬮᬧᬥᬧ᭄ᬭᬫ᭄ᬧᬸᬯᬦ᭄᭚ᬳᭂᬦ᭄ᬢᬄᬩ᭄ᬭᬧᬫᬍᬫ᭄‌ᬲᬸᬤᬄᬚᬤᬶ᭞ᬤ᭄ᬬᬫᬦᬸᬭᬸᬢ᭄‌ᬧᬶᬓᬶᬭᬦ᭄ᬧᬶᬬᬫ᭄ᬩᬓ᭄᭞᭠ᬢ᭄ᬬᬤᬫᬓᬦ᭄‌ᬤᬦ᭄ᬢᬶᬤᬸᬭᬾ᭞ᬯᬓ᭄ᬢᬸᬜᬫ᭄ᬮᬳᭂᬫ᭄‌ᬓ᭄ᬩᬸᬢ᭄᭞ᬳᬗᬶᬦ᭄ᬓᭂᬭᬲ᭄‌ᬤᬦᬼᬕᬶᬧᭂᬢᬶᬭ᭄᭞ᬩᬋᬂᬚᬢᬸᬄᬜᬳᬸᬚᬦ᭄᭞ᬢ᭄ᬩᬄᬫᬍ᭠
Auto-transliteration
[2 2B] 2 ranlakine, sbabbiniñamawut, sudahbingungpikiranhabis, kraṇatyadakliyatan, mĕñjadipanglipur, tĕrpandangsĕmangkinsusah, raṣahañjurdidalĕmñapuñahari, dankluwar'ayermata // tradahusahdipañjang kĕnlagi, ngadat'hĕrangmĕninggalkĕndunya, sudahjalansapĕrtine, dikĕrjaluwangbtul, danditaru'adidalĕmbhūmi, sudahslĕsihdibuwat, dansudahdikubur, sakliyanñakulawargga, ñangmidharasĕmwapulangmasingma sīng, darisetrakarumah // makalakiñahorangyangmāti, masibingungpikirñaputĕran, sbabdarisusahgdhe, mahumanglipuliput, pĕrggikĕbonmĕnahanśśih, kraṇahadatanĕman, disawahyangbatu, bañakrūpa tatanĕman, sasayurankĕbon'gondadankĕladi, pinggirñakĕmbangkĕmbang // tradalamadyalagikombali, kraṇahatisusahtradakĕrwan, daribĕratcilakane, hadaniyatñatimbul, mahupigikasetra‐ [3 3A] lagi, ditĕmpatñakuburan, biniñayangmahut, mahudyamdisitulama, bikinrĕsyikplataranbtunggumayid, daribratkacinta'an // sudahlamadisitusĕndiri, sakliyanñahahliñakarabat, sudahpayah‐ panahane, disangkagilabtul, kraṇasĕmwatyadapĕrduli, dikirakamasukan, hatitrĕdabtul, sudahmĕmbiyarkĕnsaja'a, sbabdiyabawak'huntungñasĕndiri, hapadibolehbuwat // makahorangyangbĕtunggumayi‐ d, sabĕnpagimrĕsyikiplataran, mĕnurutpikirñadhewe, tyadamakandantidur, sudahmantĕpcintabĕrbini, sbabtyadangadat, horangprampwanmawud, yanglakiturutbĕrbela, jika'ahadamistidyamĕnurutmā ti, belapadhaprampuwan // hĕntahbrapamalĕmsudahjadi, dyamanurutpikiranpiyambak, ‐tyadamakandantidure, waktuñamlahĕmkbut, hanginkĕrasdanlĕgipĕtir, barĕngjatuhñahujan, tbahmalĕ‐

Leaf 3

geguritan-nengah-jimbaran 3.jpeg

Image on Archive.org

[᭓ 3B] ᭓ ᬫ᭄‌ᬩ᭄ᬢᬸᬮ᭄᭞ᬳᬤᬲ᭄ᬯᬭᬓᬤ᭄ᬗᭂᬭᬦ᭄᭞ᬤᬭᬶᬮᬗᬶᬢ᭄‌ᬏᬓᬫᬸᬩ᭄ᬢᬸᬗ᭄ᬕᬸᬫᬬᬶᬤ᭄᭞ᬇᬢᬸᬢ᭄ᬭᬤᬩᭂᬃᬕᬸᬡ᭚ᬚᬶᬓᬓᬫᬸᬫ᭠ᬳᬸᬚᬸᬫ᭄ᬧᬄᬮᬕᬶ᭞ᬤᬾᬗᭂᬦ᭄ᬩᬶᬦᬶᬫᬸᬜᬂᬲᬸᬤᬄᬳᬶᬮᬂ᭞ᬳᬓᬸᬢᬸᬤᬸᬄᬗᬮᬾᬃᬓᬶᬮᬾᬦ᭄᭞ᬚᬶᬓᬓᭀᬯᬾᬩᭂᬢ᭄ᬫᬸ᭞ᬳᬤᬲᬢᬸᬧᬸᬭᬬᬂ᭠ ᬓ᭄ᬘᬶᬮ᭄᭞ᬤᬸᬤᬸᬓ᭄‌ᬤᬶᬢ᭄ᬗᬄᬲᬯ᭄ᬳ᭄᭞ᬇᬢᬸᬮᬄᬤᬶᬢᬸᬗ᭄ᬕᬸ᭞ᬓᬫᬸᬤᬧᭂᬢ᭄‌ᬓᬳᬸᬦ᭄ᬢᬸᬗᬦ᭄᭞ᬓᬤᬸᬯᬜᬓᭀᬯᬾᬤᬧᭂ᭠ᬢ᭄᭞ᬚᬸᬫ᭄ᬧᬄᬮᬕᬶ᭞ᬓᭀᬯᬾᬧᬸᬜᬧ᭄ᬭᬫ᭄ᬧᬸᬯᬦ᭄᭚ᬫᬓᬲᬸᬤᬄᬦ᭄ᬬᬤ᭄ᬗᭂᬃᬲᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᬶ᭞ᬕᬕᬢ᭄ᬲᬶᬬᬂᬤ᭄ᬬᬢᭂᬭᬸᬲ᭄‌ᬩᭂᬃᬚᬮᬦ᭄᭞ᬫᭂᬦᬸᬚᬸ ᬫᭂᬗᬮᬾᬃᬓᬶᬮᬾᬦ᭄᭞ᬫᭂᬦᬸᬭᬸᬢ᭄‌ᬰᬩ᭄ᬤᬇᬢᬸ᭞ᬥᬢᭂᬂᬢᬺᬩᬶᬢ᭄ᬜᬫᬢᬳᬭᬶ᭞ᬤᬶᬢ᭄ᬗᬄᬧᬲᬯᬳᬦ᭄᭞ᬢᬧᬶᬢ᭄ᬬᬵᬤᬩᬶᬗᬸᬂ᭞ᬳᭂᬦ᭄ᬢᬄᬲᬯᬄᬬᬂᬤᬶᬫᬦ᭞ᬤᬶᬭᬱᬓᭂᬦ᭄‌ᬢ᭄ᬬᬤᬓ᭄ᬮᬸᬯᬃᬤᬭᬶᬦᭂᬕ᭄ᬭᬶ᭞ᬥᬏᬭᬄᬩᬤᬸᬂᬓᭀᬝᬵ᭚ᬢ᭄ᬗᬄᬲᬯᬄᬳᬤᬧᬸᬭᬓ᭄ᬘᬶᬮ᭄ ᭞ᬮᬦ᭄ᬢᬲ᭄‌ᬤᬶᬬᬶᬬᬤᬸᬤᬸᬓ᭄‌ᬢ᭄ᬗᬄᬮᬢᬃ᭞ᬫᭂᬗᬶᬗᭂᬢ᭄‌ᬳᬶᬗᭂᬢ᭄ᬓᭂᬦ᭄ᬤᬾᬯᬾ᭞ᬤᬶᬫᬦᬓᬄᬳᬯᬓ᭄ᬓᬸ᭞ᬳᬯᬓᬶᬢᬤᬶᬤᬍᬫ᭄‌ᬫᬶᬫ᭄ᬧᬶ᭞ᬫᬲᬶᬄᬢ᭄ᬭᬤᬓᬭ᭄ᬯᬦ᭄᭞ᬳᬤᬳᭀᬭᬂᬲᬢᬸ᭞ᬢᬧᬶᬬᭀᬭᬂᬲᬸᬤᬄᬢᬸᬯ᭞ᬕᬶᬕᬶᬳᬩᬶᬲ᭄‌ᬤᬦ᭄ᬭᬫ᭄ᬩᬸᬢ᭄ᬜᬲᬸᬤᬄ [᭠ 4A] ᬧᬸᬢᬶᬄ᭞ᬳᬫ᭄ᬧᬶᬃᬭᬹᬧᬧᬵᬡ᭄ᬟᬶᬢ᭚ᬮᬦ᭄ᬢᬲ᭄‌ᬤᬶᬬᬫᭂᬗᬤᭂᬧ᭄ᬲᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᬶ᭞ᬓ᭄ᬭᬡᬢᭂᬭᬂᬤᬶᬲᬗ᭄ᬓᬜᬤᬾᬯ᭞ᬲᬗᭂᬢ᭄ᬢᬓ᭄ᬮᬶᬫ᭄‌ᬧᬗᬥᬾᬯᬾ᭞ᬩᭂᬃᬲᭂᬫ᭄ᬩᬄᬲᭂᬫ᭄ᬩᬄᬲᬸᬬᬸᬤ᭄᭞ᬫᬸᬓᬜᬤᬶᬍᬦ᭄ᬢᬓᬲᬶᬣᬶ᭞ᬳᭀᬭᬂᬢᬸᬯᬩᭂᬢᬜ᭞ᬳᭀᬭᬂᬫᬦᬓᬫᬸ᭞ᬤᬦ᭄ᬮᬕᬶ ᬜᬫᬳᬸᬳᬧ᭞ᬓᭀᬯᬾᬥᬢᭂᬂᬤᬶᬲᬶᬦᬶᬗᬤᬾᬧ᭄‌ᬲᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᬶ᭞ᬧᭂᬃᬮᬸᬫᭂᬜ᭄ᬘᬭᬶᬳᬧ᭚ᬜᬂᬤᬶᬢᬜᬅ᭄‌ᬫᭂᬜ᭄ᬚᬯᬩ᭄‌ᬤᬦ᭄ᬢᬓ᭄ᬮᬶᬫ᭄᭞ᬫᬹᬜ᭄ᬚᬸᬓ᭄ᬲᭂᬫ᭄ᬩᬄᬅᬫ᭄ᬩᬳᭀᬭᬂᬲᬸᬤ᭄ᬭ᭞ᬬᬂᬳᬫᬢ᭄‌ᬋᬦ᭄ᬤᬄᬳᬲᬮᬾ᭞ᬫᭂᬦ᭄ᬤᬧᭂᬢ᭄‌ᬘᬶᬮᬓᬵᬕᬸᬂ᭞ᬩᬶᬦᬶᬅᬫ᭄ᬩᬲᬸᬤᬮᬄ ᬫᬵᬢᬶ᭞ᬓ᭄ᬦᬅ᭄‌ᬲᬓᬶᬢ᭄‌ᬓᬸᬮᬾᬭ᭞ᬓ᭄ᬭᬡᬅᬫ᭄ᬩᬢᬺᬜᬸᬄ᭞ᬤᬭᬶᬩᭂᬭᬢ᭄‌ᬓᬲᬸᬲᬳᬦ᭄᭞ᬧᭂᬃᬮᬸᬅᬫ᭄ᬩᬲᭂᬗᬚᬫᬗ᭄ᬮᬫ᭄ᬧᬸᬲ᭄‌ᬤᬶᬭᬶ᭞ᬤᬭᬶᬳᬢᬶᬧᬸᬢᭂᬭᬦ᭄᭚ ᭜ ᭚ᬕᬶᬦᬦ᭄ᬢᬶᬳᬫ᭄ᬩᬜᬩᬭᬸ᭞ᬫᭂᬦᬶᬗ᭄ᬕᬮ᭄ᬓᭂᬦ᭄‌ᬢᭂᬫ᭄ᬧᬢ᭄‌ᬫᬬᬶᬤ᭄᭞ᬳᬤᬩ᭄ᬭᬧ᭠ ᬳᬭᬶᬳᬫ᭄ᬩᬶ᭞ᬲᬸᬤᬄᬢᬸᬗ᭄ᬕᬸᬢᭂᬫ᭄ᬧᬢ᭄‌ᬫᬬᬶᬤ᭄᭞ᬯᬓ᭄ᬢᬸᬫᬍᬫ᭄‌ᬓᬤ᭄ᬗᭂᬭᬦ᭄᭞ᬲᬸᬯᬭᬬᬂᬤᬭᬶᬮᬗᬶᬢ᭄᭚ᬳᬫ᭄ᬩᬤᬶᬲᬸᬭᬸᬫᬦᬸᬲᬸᬮ᭄᭞ᬬᬂᬧᬺᬮᬸᬳᬫ᭄ᬩᬲ᭄ᬦᭂᬗᬶ᭞ᬩᬶᬦᬶᬳᬫ᭄ᬩᬬᬂᬫᭂᬦᬶᬗ᭄ᬕᬮ᭄᭞ᬤᬶᬩᬶᬮᬂᬳᬤᬤᬶᬲᬶᬦᬶ᭞ᬳᬫ᭄ᬩᬳᬓᭂᬦ᭄ᬳᬸᬦ᭄ᬢᬸᬂᬩ᭄ᬲᬃ᭞ᬚᬶᬓᬮᬸ
Auto-transliteration
[3 3B] 3 mbtul, hadaswarakadngĕran, darilangitekamubtunggumayid, itutradabĕrguṇa // jikakamuma‐hujumpahlagi, dengĕnbinimuñangsudahhilang, hakutuduhngalerkilen, jikakowebĕtmu, hadasatupurayang‐ kcil, dudukditngahsawh, itulahditunggu, kamudapĕtkahuntungan, kaduwañakowedapĕ‐t, jumpahlagi, kowepuñaprampuwan // makasudahnyadngĕrsĕndiri, gagatsiyangdyatĕrusbĕrjalan, mĕnuju mĕngalerkilen, mĕnurutśabda'itu, dhatĕngtrĕbitñamatahari, ditngahpasawahan, tapityādabingung, hĕntahsawahyangdimana, diraṣakĕntyadakluwardarinĕgri, dha'erahbadungkoṭā // tngahsawahhadapurakcil , lantasdiyiyaduduktngahlatar, mĕngingĕt'hingĕtkĕndewe, dimanakahhawakku, hawakitadidalĕmmimpi, masihtradakarwan, hadahorangsatu, tapiyorangsudahtuwa, gigihabisdanrambutñasudah [‐ 4A] putih, hampirrūpapāṇḍita // lantasdiyamĕngadĕpsĕndiri, kraṇatĕrangdisangkañadewa, sangĕttaklimpangadhewe, bĕrsĕmbahsĕmbahsuyud, mukañadilĕntakasithi, horangtuwabĕtaña, horangmanakamu, danlagi ñamahuhapa, kowedhatĕngdisiningadepsĕndiri, pĕrlumĕñcarihapa // ñangditaña'amĕñjawabdantaklim, mūñjuksĕmbahambahorangsudra, yanghamatrĕndahhasale, mĕndapĕtcilakāgung, bini'ambasudalah māti, kna'asakitkulera, kraṇa'ambatrĕñuh, daribĕratkasusahan, pĕrlu'ambasĕngajamanglampusdiri, darihatiputĕran // • // ginantihambañabaru, mĕninggalkĕntĕmpatmayid, hadabrapa‐ harihambi, sudahtunggutĕmpatmayid, waktumalĕmkadngĕran, suwarayangdarilangit // hambadisurumanusul, yangprĕluhambasnĕngi, binihambayangmĕninggal, dibilanghadadisini, hambahakĕnhuntungbsar, jikalu

Leaf 4

geguritan-nengah-jimbaran 4.jpeg

Image on Archive.org

[᭔ 4B] ᭔ ᬅ᭄‌ᬲᬸᬤᬄᬓᭂᬫᬭᬶ᭚ᬇᬢᬸᬳᬲᬮ᭄ᬜᬬᬂᬤᬸᬮᬸ᭞ᬓ᭄ᬭᬡᬳᬫ᭄ᬩᬥᬢᭂᬂᬲᬶᬦᬶ᭞ᬧᭂᬃᬮᬸᬜᬫᭂᬫᬸᬳᬸᬦ᭄‌ᬭᬄᬫᬢ᭄᭞ᬓᬩᬯᬄᬤᬹᬮᬶᬤᬶᬲᬶᬦᬶ᭞ᬳᬫ᭄ᬩᬫᭂᬗᬢᬹᬃᬓᭂᬦ᭄ᬩᬤᬦ᭄᭞ᬫᭂᬜᭂᬭᬄᬓᭂᬦ᭄ᬧᬢᬶᬳᬸᬭᬶᬧ᭄᭚ᬳᭀᬭᬂᬬᬂᬢᬸᬯᬢᭂᬃᬲ᭄ᬜᬸᬫ᭄᭞ᬬᬳᬓᬸᬢᬭᬶᬫᬓᬲᬶᬄ᭞ ᬚᬗᬦ᭄‌ᬲ᭄ᬤᬶᬄᬚᬗᬦ᭄‌ᬲᬸᬲᬄ᭞ᬳᬓᬸᬬᬂᬲᬗ᭄ᬕᬸᬧ᭄‌ᬲᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᬶ᭞ᬫᬫ᭄ᬩᭂᬭᬶᬓᬦ᭄‌ᬧᭂᬃᬢᬸᬮᬸᬗᬦ᭄᭞ᬧᬥᬫᬸᬚᬗᬦ᭄ᬓᬸᬯᬢᬶᬭ᭄᭚ᬢᭂᬢᬧᬶᬲᬩᬃᬓᭂᬦ᭄ᬤᬸᬮᬸ᭞ᬧᬓᭂᬃᬚᬅᬦ᭄‌ᬍᬩᬶᬄᬕᬇᬩ᭄᭞ᬫᬸᬤᬫᬸᬤᬳᬦ᭄ᬲᭂᬮᬫᬢ᭄᭞ᬓᬩᬸᬮ᭄ᬓᭂᬦ᭄ᬧᬥᬳ᭄ᬬᬂᬯᬶᬥᬶ᭞ᬢᭂᬦ᭄ᬢᬸᬓ ᬫᬸᬳᬸᬦ᭄ᬢᬸᬂᬩ᭄ᬲᬃ᭞ᬩᭂᬃᬚᬸᬫ᭄ᬧᬦᬶᬓ᭄ᬫᬢ᭄‌ᬲᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᬶ᭚ᬦ᭄ᬗᬄᬚᬶᬫ᭄ᬩᬭᬦ᭄‌ᬫᬦ᭄ᬤᭂᬓᬸ᭞ᬥᬢᭂᬂᬲᭂᬫ᭄ᬩᬄᬩ᭄ᬭᬧᬓᬵᬮᬶ᭞ᬳᭀᬭᬂᬢᬸᬯᬓᬲᬶᬧ᭄ᬭᬾᬦ᭄ᬢᬄ᭞ᬬᬓᭀᬯᬾᬫᬲᬓ᭄‌ᬤᬶᬲᬶᬦᬶ᭞ᬤᬭᬶᬲᬸᬤᬄᬩ᭄ᬭᬧᬮᬫ᭞ᬓᭀᬯᬾᬦ᭄ᬮᬸᬫ᭄‌ᬓ᭄ᬦᬅ᭄‌ᬦᬲᬶ᭚ᬇᬦᬶᬩᭂᬭᬲ᭄‌ᬲᬢᬸ ᬘᭂᬫ᭄ᬩᬸᬮ᭄᭞ᬤᬾᬗᭂᬦ᭄ᬲᬢᬸᬇᬓᬦ᭄ᬓᭂᬭᬶᬂ᭞ᬢᬸᬢᬹᬢ᭄‌ᬓᬶᬦ᭄ᬗᬄᬚᬶᬫ᭄ᬩᬭᬦ᭄᭞ᬤᬶᬲᬸᬭᬸᬫᭂᬫᬲᬓ᭄ᬦᬲᬶ᭞ᬯᬤᬄᬢᭂᬃᬳᬫᬢ᭄‌ᬘᬶᬮᬶᬓ᭄ᬜ᭞ᬩᭂᬭᬲ᭄ᬜᬫᬲᬶᬄᬲᭂᬤᬶᬓᬶᬢ᭄᭚ᬫ᭄ᬫᬲᬓ᭄ᬳᬶᬓᬦ᭄ᬓᭂᬭᬶᬂᬲᬢᬸ᭞ᬢᬧᬶᬳᬶᬓᬦ᭄ᬫᬲᬶᬓᭂᬘᬶᬮ᭄᭞ᬳᭀᬭᬂᬢᬸᬯᬮᬕᬶᬧ᭄ᬭᬾᬦ᭄ᬢᬄ᭞ᬬ [᭕ 5A] ᬓᭀᬯᬾᬢᬶᬗ᭄ᬕᬮ᭄‌ᬤᬶᬲᬶᬦᬶ᭞ᬳᬓᬸᬫᭂᬜ᭄ᬘᬭᬶᬲᬬᬸᬭᬦ᭄᭞ᬲᬸᬧᬬᬤᬶᬫᬲᬓ᭄ᬮᬕᬶ᭚ᬢ᭄ᬭᬤᬮᬫᬮᬕᬶᬫᬲᬸᬓ᭄᭞ᬫᭂᬫ᭄ᬩᬯᬅ᭄‌ᬲᬬᬸᬭᬦ᭄‌ᬲᬶᬓᬶᬢ᭄᭞ᬕᭀᬦ᭄ᬤᬲᬢᬸᬧᬸᬗ᭄ᬕᭂᬮ᭄‌ᬲᬚᬅ᭄‌᭞ᬤᬶᬩ᭄ᬭᬶᬓᬦ᭄ᬮᬄᬫᬲᬓ᭄ᬇᬦᬶ᭞ᬚᬸᬕᬅ᭄‌ᬳᬶᬦ᭄ᬗᬄᬚᬶᬫ᭄ᬩᬭᬦ᭄᭞ ᬕᭀᬬᬂᬓᬨᬮᬩᭂᬃᬧᬶᬓᬶᬭ᭄᭚ᬢᬧᬶᬧᬶᬓᬶᬃᬤᬍᬫ᭄ᬓᬮ᭄ᬩᬸ᭞ᬩᬶᬓᬶᬦ᭄ᬳᬧᬫᬲᬅ᭄‌ᬲᬶᬓᬶᬢ᭄᭞ᬓᬶᬢᬭᬱᬢ᭄ᬬᬤᬧᬸᬯ᭠ᬲ᭄᭞ᬤᬶᬲᬦ᭄ᬢᬧ᭄‌ᬲᬫᬲᭂᬓᬮᬶ᭞ᬩᬭᬂᬓᬮᬶᬇᬦᬶᬦᬶᬓ᭄ᬫᬢ᭄᭞ᬳᬓᭂᬦ᭄‌ᬤᬶᬓᬲᬶᬓᭂᬦ᭄ᬓᬫᬶ᭚ᬲᬸᬤᬮᬄᬫᬢᭂᬂᬫᬲᬓ᭄‌ᬭᬸᬚ᭄᭞ᬤᬶᬳ ᬢᬹᬃᬓᭂᬦ᭄‌ᬲᬫᬲ᭄ᬓᬵᬮᬶᬄ᭞ᬳᭀᬭᬂᬢᬸᬯᬮᬦ᭄ᬢᬲ᭄‌ᬜᬦ᭄ᬢᬧ᭄᭞ᬲᬲᬸᬤᬄᬮᬮᬸᬤᬶᬓᬲᬶ᭞ᬧᬥᬳᬶᬦ᭄ᬗᬄᬚᬶᬫ᭄ᬩᬭᬦ᭄᭞ᬫᬭᬶᬮᬄᬫᬓᬦ᭄ᬤᬶᬲᬶᬦᬶ᭚ᬚᬶᬦᬯᬩ᭄‌ᬳᬫ᭄ᬩᬜᬚᬸᬜ᭄ᬚᬸᬂ᭞ᬮᬦ᭄ᬢᬲ᭄‌ᬤᬶᬢ᭄ᬭᬶᬫᬜᬦᬲᬶ᭞ᬮᭀᬭᭀᬤᬦ᭄ᬮᬦ᭄ᬢᬲ᭄‌ᬤᬶᬫᬓᬦ᭄᭞ᬦᬲᬶᬢ᭄ᬭ᭠ ᬤᬩᬶᬱᬳᬩᬶᬲ᭄᭞ᬳᬩᬶᬲ᭄‌ᬲᬲᬸᬤᬄᬜᬧᬸᬯᬲ᭄᭞ᬲᬵᬃᬢ᭄ᬢᬳᬶᬮᬂᬮᬧᬃᬗᭂᬮᬶᬄ᭚ᬫᬓᬲᬲᬸᬤᬄᬫᬓᬦ᭄ᬭᬸᬚ᭄᭞ᬳᬢᬶᬜᬲᭂᬫᬗ᭄ᬓᬶᬦ᭄‌ᬚᭂᬃᬦᬶᬄ᭞ᬢ᭄ᬭᬤᬢᬶᬗ᭄ᬕᬮ᭄‌ᬲᬸᬲᬄᬧᬬᬄ᭞ᬳᬢᬶᬜᬲᬸᬤᬄᬩᭂᬃᬲᬮᬶᬦ᭄᭞ᬤᬧᭂᬢ᭄‌ᬮᬩ᭄ᬤᬮ᭄ᬮᬢᬸᬮ᭄ᬓᬤᬭ᭄᭞
Auto-transliteration
[4 4B] 4 asudahkĕmari // ituhasalñayangdulu, kraṇahambadhatĕngsini, pĕrluñamĕmuhunrahmat, kabawahdūlidisini, hambamĕngatūrkĕnbadan, mĕñĕrahkĕnpatihurip // horangyangtuwatĕrsñum, yahakutarimakasih, jangansdihjangansusah, hakuyangsanggupsĕndiri, mambĕrikanpĕrtulungan, padhamujangankuwatir // tĕtapisabarkĕndulu, pakĕrja'anlĕbihga'ib, mudamudahansĕlamat, kabulkĕnpadhahyangwidhi, tĕntuka muhuntungbsar, bĕrjumpanikmatsĕndiri // nngahjimbaranmandĕku, dhatĕngsĕmbahbrapakāli, horangtuwakasiprentah, yakowemasakdisini, darisudahbrapalama, kowenlumkna'anasi // inibĕrassatu cĕmbul, dengĕnsatu'ikankĕring, tutūtkinngahjimbaran, disurumĕmasaknasi, wadahtĕrhamatcilikña, bĕrasñamasihsĕdikit // mmasak'hikankĕringsatu, tapihikanmasikĕcil, horangtuwalagiprentah, ya [5 5A] kowetinggaldisini, hakumĕñcarisayuran, supayadimasaklagi // tradalamalagimasuk, mĕmbawa'asayuransikit, gondasatupunggĕlsaja'a, dibrikanlahmasakini, juga'ahinngahjimbaran, goyangkaphalabĕrpikir // tapipikirdalĕmkalbu, bikinhapamasa'asikit, kitaraṣatyadapuwa‐s, disantapsamasĕkali, barangkali'ininikmat, hakĕndikasikĕnkami // sudalahmatĕngmasakruj, diha tūrkĕnsamaskālih, horangtuwalantasñantap, sasudahlaludikasi, padhahinngahjimbaran, marilahmakandisini // jinawab'hambañajuñjung, lantasditrimañanasi, lorodanlantasdimakan, nasitra‐ dabiṣahabis, habissasudahñapuwas, sārttahilanglaparngĕlih // makasasudahmakanruj, hatiñasĕmangkinjĕrnih, tradatinggalsusahpayah, hatiñasudahbĕrsalin, dapĕtlabdallatulkadar,

Leaf 5

geguritan-nengah-jimbaran 5.jpeg

Image on Archive.org

[᭕ 5B] ᭕ ᬬᬂᬭᬹᬧᬲᬧᭂᬃᬢ᭄ᬢᬶᬦᬲᬶ᭚ᬫᬓᬲᬲᬸᬤᬄᬩᭂᬕᬶᬢᬸ᭞ᬳᭀᬭᬂᬢᬸᬯᬓᬢᬮᬕᬶ᭞ᬬᬓᭀᬯᬾᬇᬦᬶᬓᬸᬝᬶᬓ᭞ᬓᬫᬸᬤᬧᭂᬢ᭄‌ᬚᬸᬫ᭄ᬧᬮᬕᬶ᭞ᬤᬾᬗᭂᬦ᭄ᬩᬶᬦᬶᬫᬸᬜᬂᬳᬶᬮᬂ᭞ᬫᬵᬢᬶᬢᬓ᭄ᬦᬅ᭄‌ᬧᭂᬜᬓᬶᬢ᭄᭚ᬳᬢᬶᬫᬸᬲᬸᬧᬬᬓᬸᬓᬸᬄ᭞ᬫᬦ᭄ᬢᭂᬧ᭄‌ᬢ᭄ᬭᬶᬫᬧᬥᬯᬶ ᬥᬶ᭞ᬫᬭᬶᬮᬄᬓᭀᬯᬾᬩᭂᬃᬚᬮᬦ᭄᭞ᬫᬦᬸᬭᬸᬢ᭄ᬚᬮᬦ᭄ᬜᬓᬫᬶ᭞ᬫᬓᬲᬸᬤᬮᬄᬩᭂᬃᬚᬮᬦ᭄᭞ᬓ᭄ᬮᬸᬯᬃᬤᬭᬶᬧᬸᬭᬓ᭄ᬘᬶᬮ᭄᭚ᬳᬶᬦ᭄ᬗᬄᬚᬶᬫ᭄ᬩᬭᬦ᭄ᬳᬶᬢᬸ᭞ᬢᭂᬃᬮᬮᬸᬳᬾᬭᬦ᭄‌ᬩᭂᬧᬶᬓᬶᬭ᭄᭞ᬇᬦᬶᬓᬚᬤᬶᬬᬦ᭄ᬳᬧ᭞ᬓᬶᬢᬭᬱᬚᬫᬦ᭄ᬮᬬᬶᬦ᭄᭞ᬓᬳᬤᬅᬦ᭄᭠ ᬬᬂᬲᬸᬤᬄᬲᬄ᭞ᬢ᭄ᬭᬤᬓᬮᬶᬬᬢᬦ᭄ᬮᬕᬶ᭚ᬳᬤᬢᬶᬗ᭄ᬕᬶᬩ᭄ᬲᬃᬧᬶᬦ᭄ᬢᬸ᭞ᬢᬗ᭄ᬕᬲᬸᬲᬸᬦ᭄‌ᬩ᭄ᬭᬧᬓᬮᬶ᭞ᬢᬶᬗ᭄ᬕᬶᬜᬲᬧᬸ᭠ᬳᬸᬦ᭄‌ᬓ᭄ᬮᬧ᭞ᬍᬩᬶᬄᬩ᭄ᬲᬃᬍᬩᬶᬄᬢᬶᬗ᭄ᬕᬶ᭞ᬮᬢᬃᬜᬯ᭄ᬥᬶᬫᬭᬢ᭞ᬳᬤᬲᬢᬸᬧᬸᬳᬸᬦ᭄‌ᬩ᭄ᬭᬶᬗᬶᬦ᭄᭚ᬤᬶᬩᬯᬄᬜᬳᬤᬩᬢᬸ᭞᭠ ᬩᬢᬸᬩ᭄ᬲᬃᬜᬢᭂᬃᬍᬩᬶᬄ᭞ᬲᬦ᭄ᬤᬶᬂᬜᬳᬤᬓ᭄ᬮᬶᬬᬢᬦ᭄‌᭞ᬲᬢᬸᬳᬭᬾᬦ᭄‌ᬬᬂᬩᭂᬤᬶᬭᬶ᭞ᬦ᭄ᬗᬄᬚᬶᬫ᭄ᬩᬭᬦ᭄‌ᬩᭂᬃᬦᬶᬬᬢ᭄᭞ᬩᬶᬮᬂᬲᬸᬓᬹᬃᬤᬍᬫ᭄ᬳᬢᬶ᭚ᬲᬸᬓᬳᬢᬶᬜᬢᭂᬃᬮᬮᬸ᭞ᬫ᭄ᬭᬱᬅᬇᬦᬶᬓ᭄ᬫᬢ᭄‌ᬲᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᬶ᭞ᬳᭀᬭᬂᬢᬸᬯᬮᬦ᭄ᬢᬲ᭄‌ᬓᬢ᭞ᬬᬓᭀ [᭖ 6A] ᬯᬾᬢᬶᬗ᭄ᬕᬮ᭄‌ᬤᬶᬲᬶᬦᬶ᭞ᬳᬓᬸᬯᬓᬦᬇᬓ᭄ᬢᬗ᭄ᬕ᭞ᬧᬶᬦ᭄ᬢᬸᬬᬂᬢᭂᬍᬩᬶᬄᬢᬶᬗ᭄ᬕᬶ᭚ᬚᬗᬦ᭄‌ᬓᭀᬯᬾᬳᬢᬶᬫᬲ᭄ᬕᬸᬮ᭄᭞ᬲᬸᬧᬬᬲᬩᬃᬦᭂᬢᭂᬧᬶ᭞ᬬᬓᬮᬸᬳᬤᬓᬄᬳᬶᬬᬢᬦ᭄᭞ᬩᬶᬦᬶᬫᬸᬥᬢᭂᬂᬤᬶᬲᬶᬦᬶ᭞ᬚᬗᬦ᭄‌ᬜᬫ᭄ᬩᬸᬢ᭄‌ᬧᭂᬃᬓᬢᬅᬦ᭄᭞ᬫᭂᬲ᭄ᬢᬶᬧᬸᬦ᭄‌ᬤᬶᬬ᭠ ᬩᭂᬃᬩᬸᬜᬶ᭚ᬓᭀᬯᬾᬫᭂᬦ᭄ᬤᭂᬗᭂᬃᬓᭂᬦ᭄ᬧᬢᬹᬢ᭄᭞ᬚᬗᬦ᭄ᬓᬫᬸᬩ᭄ᬭᬦᬶᬩ᭄ᬭᬦᬶ᭞ᬓᭀᬯᬾᬚᬗᬦ᭄ᬲᬫ᭄ᬧᬾᬮᬸᬧ᭞ᬧᭂᬃᬓᬢᬅᬦ᭄ᬳᬓᬸᬢᬤᬶ᭞ᬓᬮᬸᬓᬫᬸᬯᬤᬮᬸᬧ᭞ᬳᬓᭂᬦ᭄‌ᬫᭂᬦ᭄ᬤᬧᭂᬢ᭄ᬩᬶᬮᬳᬶ᭚ᬳᬫ᭄ᬩᬂᬚᬸᬜ᭄ᬚᬸᬂᬰ᭄ᬭᬶᬩᬸᬚᬸᬗ᭄ᬚᬸᬕ᭄᭞ᬳᬶᬗᭂᬢ᭄ᬓᭂᬦ᭄‌ᬤᬶᬤᬍᬫ᭄ᬳᬢᬶ᭞ᬇ᭠ ᬦ᭄ᬲᬅᬮ᭄ᬮᬄᬚᬗᬦ᭄ᬮᬸᬧ᭞ᬩᬺᬓᬢ᭄ᬜᬢᬸᬯᬦ᭄ᬲᭂᬦᬶᬭᬶ᭞ᬳᭀᬭᬂᬢᬸᬯᬮᬦ᭄ᬢᬲ᭄‌ᬚᬮᬦ᭄᭞ᬧᭂᬃᬮᬳᬦ᭄ᬓᬳᬢᬲ᭄‌ᬦᬇᬓ᭄᭚ ᭜ ᭚ᬲᬧᬸᬗ᭄ᬓᬸᬃᬜᬳᭀᬭᬂᬢᬸᬯ᭞ᬫᬓᬇᬢᬸᬯᭀᬭᬂᬢᬶᬗ᭄ᬕᬮ᭄‌ᬲᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᬶ᭞ᬲᬦ᭄ᬤᬶᬂᬜᬳᬭᬾᬦ᭄‌ᬩᭂᬃᬤᬸᬤᬸᬓ᭄᭞ᬫ᭄ᬭ ᬱᬇᬲᬗᭂᬣᬾᬭᬦ᭄᭞ᬫᭂᬫᬶᬓᬶᬃᬓᭂᬦ᭄‌ᬓ᭄ᬯᬱᬳᭀᬭᬂᬢᬸᬯᬇᬢᬸ᭞ᬢᬶᬬᬤᬤᬳᭀᬯᭂᬢ᭄‌ᬢᭂᬃᬧᬳᬫ᭄᭞ᬳᬧᬤᬾᬯ᭠ᬳᬧᬳᭂᬚᬶᬦ᭄᭚ᬢ᭄ᬬᬤᬮᬫᬓᬮᬶᬬᬢᬦ᭄᭞ᬲᬢᬸᬯᭀᬭᬂᬧ᭄ᬭᬫ᭄ᬧ᭄ᬯᬦ᭄‌ᬭᬉᬧᬜᬘᬦ᭄ᬢᬶᬓ᭄᭞ᬤᬦ᭄ᬮᬕᬶᬩᭂᬃᬘᬄᬬᬫᬜ᭄ᬘᬸᬃ᭞ᬯ᭄ᬦᬶᬂᬕᬶᬮᬂ
Auto-transliteration
[5 5B] 5 yangrūpasapĕrttinasi // makasasudahbĕgitu, horangtuwakatalagi, yakowe'inikuṭika, kamudapĕtjumpalagi, dengĕnbinimuñanghilang, mātitakna'apĕñakit // hatimusupayakukuh, mantĕptrimapadhawi dhi, marilahkowebĕrjalan, manurutjalanñakami, makasudalahbĕrjalan, kluwardaripurakcil // hinngahjimbaranhitu, tĕrlaluheranbĕpikir, inikajadiyanhapa, kitaraṣajamanlayin, kahada'an‐ yangsudahsah, tradakaliyatanlagi // hadatinggibsarpintu, tanggasusunbrapakali, tinggiñasapu‐hunklapa, lĕbihbsarlĕbihtinggi, latarñawdhimarata, hadasatupuhunbringin // dibawahñahadabatu, ‐ batubsarñatĕrlĕbih, sandingñahadakliyatan, satuharenyangbĕdiri, nngahjimbaranbĕrniyat, bilangsukūrdalĕmhati // sukahatiñatĕrlalu, mraṣa'a'inikmatsĕndiri, horangtuwalantaskata, yako [6 6A] wetinggaldisini, hakuwakana'iktangga, pintuyangtĕlĕbihtinggi // jangankowehatimasgul, supayasabarnĕtĕpi, yakaluhadakahhiyatan, binimudhatĕngdisini, janganñambutpĕrkata'an, mĕstipundiya‐ bĕrbuñi // kowemĕndĕngĕrkĕnpatūt, jangankamubranibrani, kowejangansampelupa, pĕrkata'anhakutadi, kalukamuwadalupa, hakĕnmĕndapĕtbilahi // hambangjuñjungśribujungjug, hingĕtkĕndidalĕmhati, i‐ nsa'allahjanganlupa, brĕkatñatuwansĕniri, horangtuwalantasjalan, pĕrlahankahatasna'ik // • // sapungkurñahorangtuwa, maka'ituworangtinggalsĕndiri, sandingñaharenbĕrduduk, mra ṣa'isangĕtheran, mĕmikirkĕnkwaṣahorangtuwa'itu, tiyadadahowĕttĕrpaham, hapadewa‐hapahĕjin // tyadalamakaliyatan, satuworangprampwanra'upañacantik, danlagibĕrcahyamañcur, wninggilang

Leaf 6

geguritan-nengah-jimbaran 6.jpeg

Image on Archive.org

[᭖ 6B] ᭖ ᬕᬸᬫᬶᬮᬂ᭞ᬮᬫᬮᬫᬫᬗ᭄ᬓᬶᬦ᭄‌ᬤ᭄ᬓᬶᬢ᭄‌ᬫᬗ᭄ᬓᬶᬦ᭄ᬢᭂᬦ᭄ᬢᬸ᭞ᬓᬮᬶᬬᬦ᭄‌ᬲᬸᬤᬄᬢᭂᬭᬂ᭞ᬇᬢᬸᬩᬶᬦᬶᬜᬲᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᬶ᭚ᬫᬓᬳᬶᬦ᭄ᬗᬄᬚᬶᬫ᭄ᬩᬭᬦ᭄᭞ᬲᬸᬤᬄᬇᬗᭂᬢ᭄‌ᬓᭂᬓᭂᬮ᭄ᬓᭂᬦ᭄ᬤᭂᬍᬫ᭄ᬳᬢᬶ᭞ᬧ᭄ᬲᭂᬦ᭄ᬜᬳᭀᬭᬂᬢ᭄ᬯᬇᬢᬸ᭞ᬚᬗᬦ᭄ᬩᭂᬃᬓᬢᬓᬢ᭞ᬲᬸᬤᬄᬫᬦ᭄ᬢᭂᬧ᭄‌ᬲᬩᬃᬓᭂᬦ᭄ᬳ ᬢᬶᬜᬇᬢᬸ᭞ᬘᬸᬫᬤᬶᬮᬶᬬᬢ᭄ᬜᬲᬚᬅ᭄᭞ᬳᭀᬭᬂᬧ᭄ᬭᬫ᭄ᬧ᭄ᬯᬦ᭄‌ᬮᬮᬸᬦᭀᬮᬶᬄ᭚ᬲᬦ᭄ᬤᬶᬂᬳᬭᬾᬦ᭄ᬓᬮᬶᬬᬢᬦ᭄᭞ᬢ᭄ᬭᬂᬮᬓᬶᬜᬇᬢᬸᬥᬢᭂᬂᬲᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᬶ᭞ᬩ᭄ᬭᬧᬳᬾᬭᬦ᭄‌ᬤᬦ᭄ᬢᭂᬃᬓᭂᬚᬸᬢ᭄᭞ᬮᬦ᭄ᬢᬲ᭄‌ᬤ᭄ᬬᬤᬾᬗᭂᬦ᭄ᬰᬶᬕ᭄ᬭ᭞ᬫᭂᬦ᭄ᬤᭂᬓᭂᬢᬶᬜᬫ᭄ᬩᬸᬢ᭄ᬤᬾᬗᭂᬦ᭄‌ᬍᬫᬄ᭠ ᬍᬫ᭄ᬩᬸᬢ᭄᭞ᬬᬓᬓᬦ᭄ᬤᬩᬶᬮᬓᬧᬦ᭄᭞ᬥᬢᭂᬂᬤᬶᬲᬶᬦᬶᬲᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᬶ᭚ᬍᬩᬶᬄᬘᬶᬦ᭄ᬢᬅ᭄‌ᬧᬥᬓᬶᬢ᭞ᬫᬓᬓᬶᬢᬩᬍ᭠ᬲ᭄ᬓᭂᬦ᭄‌ᬢ᭄ᬭᬶᬫᬓᬲᬶᬄᬤᬦ᭄‌ᬫᬹᬚᬶᬓᭂᬦ᭄ᬧᬜ᭄ᬚᬗᬹᬫᬸᬃ᭞ᬩᬜᬓ᭄‌ᬳᬸᬦ᭄ᬢᬸᬂᬤᬦ᭄‌ᬲ᭄ᬮᬫᬢ᭄᭞ᬤᬶᬧ᭄ᬮᬶᬳᬵᬭᬲᬮᬫᬮᬫᬜᬳᬶᬤᬸᬧ᭄᭞ ᬳᭀᬮᬾᬄᬬᬂᬫᬳᬵᬓ᭄ᬯᬱ᭞ᬳ᭄ᬬᬂᬲᬹᬓ᭄ᬱ᭄ᬫᬭᬩᬸᬮ᭄‌ᬗᬮᬫᬶᬦ᭄᭚ᬬᬓᬓᬦ᭄ᬥᬩᬇᬅ᭄‌ᬧᬸᬮᬂ᭞ᬓ᭄ᬭᬡᬩ᭄ᬮᬸᬫ᭄‌ᬲᬫ᭄ᬧᬾᬗᬚᬮ᭄‌ᬦᭂᬢᭂᬧᬶ᭞ᬧᬸᬮᬂᬭᬄᬫᬢ᭄ᬢᬸᬮ᭄ᬮᬄᬫᬯᬸᬢ᭄᭞ᬓᬓᬦ᭄ᬥᬢᬶᬗ᭄ᬕᬮ᭄ᬧᬜ᭄ᬚᬂ᭞ᬢᬶᬗ᭄ᬕᬮ᭄‌ᬮᬫᬤᬶᬚᬤᬶᬓᭂᬦ᭄‌ᬩᬯᬅ᭄‌ᬳᬸ [᭗ 7A] ᬫᬸᬃ᭞ᬢᬸᬳᬦ᭄‌ᬰ᭄ᬭᬸᬲᬓ᭄ᬮᬶᬬᬦ᭄ᬗᬮᬫ᭄᭞ᬳᬤᬶᬮ᭄‌ᬫᬦᭂᬢᭂᬧ᭄ᬓᭂᬦ᭄‌ᬚᬜ᭄ᬚᬶ᭚ᬲᬸᬧᬬᬳᬶᬗᭂᬢ᭄‌ᬤᬦ᭄ᬲᬩᬃ᭞ᬓᬓᬦ᭄ᬥᬫᬦ᭄ᬭᬶᬫᬢᭂᬓ᭄ᬥᬶᬃᬳ᭄ᬬᬂᬯᬶᬥᬶ᭞ᬚᬗᬦ᭄‌ᬲᬫ᭄ᬧᬾᬓ᭄ᬦᬅ᭄ᬳᬸᬓᬸᬫ᭄᭞ᬢᬫ᭄ᬩᬄᬓᬘᬶᬮᬓᬳᬦ᭄᭞ᬩᬳᬶᬓ᭄ᬧᬸᬮᬂᬓᬓᬦ᭄ᬥᬚᬗᬦ᭄‌ᬫᬦᬸᬭᬸᬢ᭄᭞ ᬳᬢᬶᬢᭂᬧᬸᬢᭂᬃᬤᬦ᭄ᬲᬸᬲᬄ᭞ᬳᬶᬗᭂᬢ᭄ᬓᭂᬦ᭄‌ᬤᬶᬭᬶᬤᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᬶ᭚ᬤᬶᬩᬯᬄᬓᭀᬤ᭄ᬭᬢ᭄‌ᬳ᭄ᬬᬂᬲᬹᬓ᭄ᬱ᭄ᬫ᭞ᬢ᭄ᬬᬤᬩᭀᬮᬾᬄ᭞ᬳᬓᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᭀᬩᬄᬮᬕᬶ᭞ᬓᬓᬡ᭄ᬟᬲᬸᬤᬄᬢᭂᬃᬢᬫ᭄ᬢᬸ᭞ᬫᭂᬦ᭄ᬤᬧᭂᬢ᭄ᬓᬳᬸᬦ᭄ᬢᬸᬗᬦ᭄᭞ᬤᬦ᭄‌ᬤᬶᬩᭂᬭᬶᬧ᭄ᬭᬫ᭄ᬧ᭄ᬯᬦ᭄‌ᬤ᭄ᬭᬚᬢ᭄ᬜᬩ᭄ᬢᬸᬮ᭄᭞ᬲ ᬫᬮᬇᬮ᭄ᬮᬢᬸᬮ᭄ᬓᬤᬭ᭄᭞ᬚᬗᬦ᭄‌ᬮᬸᬧᬅ᭄‌ᬦ᭄ᬭᬶᬫᬓᬲᬶᬄ᭚ᬬᬓᬓᬦ᭄ᬤᬚᬗᬦ᭄‌ᬲᬸᬲᬄ᭞ᬲᬸᬤᬄᬢᭂᬦ᭄ᬢᬸᬯᬓ᭄ᬢᬸᬜᬢᬳᬸᬦ᭄ᬇᬦᬶ᭞ᬤᬶᬕᬦ᭄ᬢᬶᬩᬶᬦᬶᬬᬂᬳᬬᬸ᭞ᬜᬂᬍᬩᬶᬄᬧᬥᬓᬶᬢ᭞ᬬᬓᬓᬦ᭄ᬥᬚᬗᬦ᭄‌ᬮᬸᬧᬅ᭄‌ᬩᬶᬮᬶᬲᬸᬓᬸᬃ᭞ᬓᬧᬥᬬᬂᬫᬳᬵᬫᬸ ᬮ᭄ᬬ᭞ᬬᬚᬤᬶᬓᭂᬦ᭄ᬗᬮᬫ᭄‌ᬓᬩᬶᬭ᭄᭚ᬓᬶᬢᬢ᭄ᬭᬤᬩᭀᬮᬾᬄᬮᬫ᭞ᬓᬲᬶᬓᬩᬃᬘᬸᬫᬲᬧᭂᬃᬢᬶᬢᬤᬶ᭞ᬚᬗᬦ᭄‌ᬮᬸᬧᬚᬗᬦ᭄‌ᬫᭂᬲ᭄ᬕᬸᬮ᭄᭞ᬲᬸᬤᬄᬳᬸᬦ᭄ᬢᬸᬂᬜᬳᬩᬂ᭞ᬫᬸᬕᬶᬲ᭄ᬮᬫᬢ᭄‌ᬢᬶᬗ᭄ᬕᬮ᭄ᬓᬓᬦ᭄ᬥᬤᬦ᭄ᬢᬸᬮᬸᬲ᭄᭞ᬫᭂᬦ᭄ᬤᬧᭂᬢ᭄ᬓᭂᬦ᭄‌ᬭᬄᬫᬢ᭄ᬢᬶᬂ᭠
Auto-transliteration
[6 6B] 6 gumilang, lamalamamangkindkitmangkintĕntu, kaliyansudahtĕrang, itubiniñasĕndiri // makahinngahjimbaran, sudahingĕtkĕkĕlkĕndĕlĕmhati, psĕnñahorangtwa'itu, janganbĕrkatakata, sudahmantĕpsabarkĕnha tiña'itu, cumadiliyatñasaja'a, horangprampwanlalunolih // sandingharenkaliyatan, tranglakiña'itudhatĕngsĕndiri, brapaherandantĕrkĕjut, lantasdyadengĕnśigra, mĕndĕkĕtiñambutdengĕnlĕmah‐ lĕmbut, yakakandabilakapan, dhatĕngdisinisĕndiri // lĕbihcinta'apadhakita, makakitabalĕ‐skĕntrimakasihdanmūjikĕnpañjangūmur, bañak'huntungdanslamat, diplihārasalamalamañahidup, holehyangmahākwaṣa, hyangsūkṣmarabulngalamin // yakakandhaba'i'apulang, kraṇablumsampengajalnĕtĕpi, pulangrahmattullahmawut, kakandhatinggalpañjang, tinggallamadijadikĕnbawa'ahu [7 7A] mur, tuhanśrusakliyanngalam, hadilmanĕtĕpkĕnjañji // supayahingĕtdansabar, kakandhamanrimatĕkdhirhyangwidhi, jangansampekna'ahukum, tambahkacilakahan, bahikpulangkakandhajanganmanurut, hatitĕputĕrdansusah, hingĕtkĕndiridĕndiri // dibawahkodrat'hyangsūkṣma, tyadaboleh, hakĕndirobahlagi, kakaṇḍasudahtĕrtamtu, mĕndapĕtkahuntungan, dandibĕriprampwandrajatñabtul, sa mala'illatulkadar, janganlupa'anrimakasih // yakakandajangansusah, sudahtĕntuwaktuñatahunini, digantibiniyanghayu, ñanglĕbihpadhakita, yakakandhajanganlupa'abilisukur, kapadhayangmahāmu lya, yajadikĕnngalamkabir // kitatradabolehlama, kasikabarcumasapĕrtitadi, janganlupajanganmĕsgul, sudahhuntungñahabang, mugislamattinggalkakandhadantulus, mĕndapĕtkĕnrahmatting‐

Leaf 7

geguritan-nengah-jimbaran 7.jpeg

Image on Archive.org

[᭗ 7B] ᭗ ᬳ᭄ᬬᬂ᭞ᬬᬓᬶᬢᬫᬶᬦ᭄ᬢᬅ᭄‌ᬧᬺᬫᬶᬲᬶ᭚ᬮᬦ᭄ᬢᬲ᭄‌ᬢ᭄ᬭᬤᬓᬮᬶᬬᬢᬦ᭄᭞ᬳᭀᬭᬂᬧ᭄ᬭᬫ᭄ᬧ᭄ᬯᬦ᭄‌ᬧᬸᬮᬂᬓᬳᬮᬫ᭄‌ᬳᬇ᭠ᬩ᭄᭞ᬇᬦ᭄ᬗᬄᬚᬶᬫ᭄ᬩᬭᬦ᭄‌ᬢᬺᬜᬸᬄ᭞ᬫᭂᬦ᭄ᬤᭂᬗᭂᬃᬧᭂᬃᬓᬅᬦ᭄᭞ᬮᬮᬸᬓᬮᬸᬯᬃᬅᬬᬾᬃᬫᬢᬜᬩᭂᬘᬸᬘᬸᬭ᭄᭞ᬲᬧᭂᬃᬢᬶᬕᬶᬦᭂᬘᬓ᭄ᬕᭂᬘ᭠ ᬓ᭄᭞ᬳᬢᬶᬜᬢᭂᬃᬮᬮᬸᬲ᭄ᬥᬶᬄ᭚ᬤᬍᬫ᭄‌ᬳᬢᬶᬢᭂᬧᬸᬢᭂᬭᬦ᭄᭞ᬫᬓᬥᬢᭂᬂᬮᬄᬳᭀᬭᬂᬢᬸᬯᬮᬕᬶ᭞ᬓᬲᬶᬳᬶᬗᭂᬢ᭄‌ᬤᬾᬗᭂᬦ᭄ᬳᬮᬸᬲ᭄᭞ᬬᬓᭀᬯᬾᬚᬗᬦ᭄‌ᬮᬸᬧ᭞ᬳᬶᬗᭂᬢ᭄ᬳᬶᬗᭂᬢ᭄ᬇᬢᬸᬩᬭᬂᬲᬸᬤᬄᬫᬯᬸᬢ᭄᭞ᬚᬗᬦ᭄‌ᬩᭂᬭᭀᬩᬄᬓᭂᬦᬶᬬᬢ᭄᭞ ᬲᬸᬧᬬᬫᬥᭂᬧ᭄‌ᬬᬂᬰᬸᬘᬶ᭚ᬳᬾᬗᭂᬢ᭄‌ᬳᬶᬦ᭄ᬗᬄᬚᬶᬫ᭄ᬩᬭᬦ᭄᭞ᬮᬮᬸᬲᬸᬚᬸᬤ᭄‌ᬫᬸᬓᬜᬫᬥᭂᬧ᭄‌ᬓ᭄ᬱᬶᬣᬶ᭞ᬫᬶᬦ᭄ᬢᬅ᭄‌ᬳ᭄ᬫ᭄ᬧᬸᬦ᭄‌ᬩ᭄ᬭᬶᬩᬸᬳᬫ᭄ᬧᬸᬦ᭄᭞ᬚᬗᬦ᭄‌ᬢ᭄ᬯᬦ᭄ᬲᬫ᭄ᬧᬾᬫᬭᬄ᭞ᬓ᭄ᬭᬡᬳᬫ᭄ᬩᬳᭀᬭᬂᬬᬂᬩᭀᬤᭀᬢᭂᬃᬮᬮᬸ᭞ᬳᭀᬭᬂᬢᬸᬯᬫᬾ᭠ ᬲᬾᬫ᭄‌ᬩᭂᬃᬰᬩ᭄ᬤ᭞ᬬᬓᭀᬯᭂᬚᬗᬦ᭄‌ᬓᬸᬯᬢᬶᬭ᭄᭚ᬳᬓᬸᬲᬸᬤᬮᬄᬢᬭᬶᬫ᭞ᬇᬦᬶᬯᬓ᭄ᬢᬸᬲᬸᬤᬄᬧᬢᬹᬢ᭄‌ᬓᭀᬫ᭄ᬩᬮᬶ᭞ᬫᬢᬶᬮᬄᬢᬸᬭᬸᬢᭂᬦ᭄ᬳᬓᬸ᭞ᬚᬗᬦ᭄‌ᬤᬶᬲᬶᬢᬸᬮᬫ᭞ᬲᬸᬤᬄᬲᬫ᭄ᬧᬾᬫᬓ᭄ᬱᬸᬤ᭄‌ᬤᬦ᭄‌ᬧᭂᬗ᭄ᬳᬋᬧᬦ᭄ᬫᬸ᭞ᬢᬸᬭᬸᬢ᭄‌ᬳᬶ [᭘ 8A] ᬦ᭄ᬗᬄᬚᬶᬫ᭄ᬩᬭᬦ᭄᭞ᬲᬵᬃᬢ᭄ᬢᬜᭂᬫ᭄ᬩᬄᬩ᭄ᬭᬧᬓᬮᬶ᭚ᬩᭂᬃᬚᬮᬦ᭄‌ᬧᭂᬃᬮᬳᬦ᭄ᬮᬳᬦ᭄᭞ᬢ᭄ᬬᬤᬮᬫᬲᬫ᭄ᬧᬾᬤᬶᬧᬸᬭᬓ᭄ᬘᬶᬮ᭄᭞ᬳᭀᬭᬂᬢᬸᬯᬮᬮᬸᬤᬸᬤᬸᬓ᭄᭞ᬗᬸᬦ᭄ᬤᬂᬧᬥᬧ᭄ᬭᬫ᭄ᬧᬸᬯᬦ᭄᭞ᬲᭂᬫ᭄ᬯᬧ᭄ᬭᬯᬦ᭄‌ᬭᬹᬧᬜᬢᭂᬃᬮᬮᬸᬳᬬᬸ᭞ᬲᬸᬤᬄᬢ᭄ᬭᬤᬩᭀᬮᬾᬄᬘᭂ ᬮ᭞ᬳᬫ᭄ᬧᬶᬃᬲᬫᬩᬶᬥᬥᬭᬶ᭚ᬘᬄᬬᬜᬕᬶᬮᬂᬕᬸᬫᬶᬮᬂ᭞ᬳ᭄ᬮ᭄‌ᬧᬭᬲ᭄ᬜᬫᬹᬓᬢᭂᬃᬮᬮᬸᬫᬦᬶᬲ᭄᭞ᬢᭂᬃᬇᬢᬸᬂᬩᬜᬓ᭄ᬜᬢᬸᬚᬸ᭞ᬤᬸᬤᬸᬓ᭄ᬜᬩᭂᬃᬲᬦ᭄ᬤᬶᬗᬦ᭄᭞ᬳᭀᬭᬂᬢᬸᬯᬮᬮᬸᬯᭂᬃᬓᬢᬢᭂᬃᬲ᭄ᬜᬸᬫ᭄᭞ᬬᬓᭀᬯᬾᬇᬦᬶᬮᬸᬬᬢ᭄ᬮᬄ᭞ᬬᬂᬫᬦᬓᬫᬸᬲ᭄ᬦᭂᬗᬶ᭚ᬇx ᬦᬶᬢᬡ᭄ᬟᬓᬭᬾᬤ᭄ᬮᬅᬦ᭄᭞ᬤᬭᬶᬓᬫᬶᬬᬂᬢᭂᬭᬸᬲ᭄‌ᬮᬳᬶᬃᬩᬢᬶᬬᬶᬦ᭄᭞ᬬᬂᬤᬶᬩᭂᬭᬶᬰᬩ᭄ᬤᬲᬸᬚᬸᬤ᭄᭞ᬫᬸᬓᬍᬦ᭄ᬢᬓᬢᬦᬄ᭞ᬳᬸᬜ᭄ᬚᬸᬓ᭄ᬱᭂᬫ᭄ᬩᬄᬲ᭄ᬭᬶᬩ᭄ᬓᬮᬶᬩᬶᬮᬂᬚᬸᬜ᭄ᬚᬸᬂ᭞ᬤᬶᬳᬢᬲ᭄‌ᬩᬢᬸᬓᬨᬮ᭞ᬢᬹᬃᬦ᭄ᬬᬰ᭄ᬭᬷᬧᬤᬸᬓᬍᬩᬶᬄ᭚ᬳᬫ᭄ᬩᬭᬱᬓᬸᬭᬂᬩᬤᬦ᭄᭞ᬢ᭠ ᬫ᭄ᬧᬶᬥᬯᬄᬦᬸᬕ᭄ᬭᬳᬚᬲᬤ᭄‌ᬧᬝᬶᬓ᭄᭞ᬳᬫ᭄ᬩᬜ᭄ᬚᬸᬜ᭄ᬚᬸᬂᬤᬸᬮᬶᬢ᭄ᬯᬦ᭄ᬓᬸ᭞ᬬᬂᬫᬦᬤᬶᬩ᭄ᬭᬶᬳᬫ᭄ᬩ᭞ᬳᬫ᭄ᬩᬦᬸᬳᬸᬦ᭄‌ᬫᬸᬕᬶᬫᬸᬕᬶᬳᬫ᭄ᬩᬢᬸᬮᬸᬲ᭄᭞ᬫᭂᬜ᭄ᬚᬤᬶᬳᬫ᭄ᬩᬜᬢᬸᬯᬦ᭄᭞ᬤᬭᬶᬳᬯᬮ᭄‌ᬲᬫ᭄ᬧᬾᬳᬓᬶᬭ᭄᭚ᬬᬳᬓᬸᬲᬸᬤᬄᬢᬭᬶᬫ᭞ᬧ᭄ᬭᬲᭂᬢ᭄ᬬᬫᬸᬢ᭄ᬭᬶᬫᬮᬄ
Auto-transliteration
[7 7B] 7 hyang, yakitaminta'aprĕmisi // lantastradakaliyatan, horangprampwanpulangkahalamha'i‐b, inngahjimbarantrĕñuh, mĕndĕngĕrpĕrka'an, lalukaluwar'ayermatañabĕcucur, sapĕrtiginĕcakgĕca‐ k, hatiñatĕrlalusdhih // dalĕmhatitĕputĕran, makadhatĕnglahhorangtuwalagi, kasihingĕtdengĕnhalus, yakowejanganlupa, hingĕt'hingĕtitubarangsudahmawut, janganbĕrobahkĕniyat, supayamadhĕpyangśuci // hengĕt'hinngahjimbaran, lalusujudmukañamadhĕpksyithi, minta'ahmpunbribuhampun, jangantwansampemarah, kraṇahambahorangyangbodotĕrlalu, horangtuwame‐ sembĕrśabda, yakowĕjangankuwatir // hakusudalahtarima, iniwaktusudahpatūtkombali, matilahturutĕnhaku, jangandisitulama, sudahsampemaksyuddanpĕngharĕpanmu, turut'hi [8 8A] nngahjimbaran, sārttañĕmbahbrapakali // bĕrjalanpĕrlahanlahan, tyadalamasampedipurakcil, horangtuwalalududuk, ngundangpadhaprampuwan, sĕmwaprawanrūpañatĕrlaluhayu, sudahtradabolehcĕ la, hampirsamabidhadhari // cahyañagilanggumilang, hlparasñamūkatĕrlalumanis, tĕr'itungbañakñatuju, dudukñabĕrsandingan, horangtuwalaluwĕrkatatĕrsñum, yakowe'iniluyatlah, yangmanakamusnĕngi // ix nitaṇḍakaredla'an, darikamiyangtĕruslahirbatiyin, yangdibĕriśabdasujud, mukalĕntakatanah, huñjuksyĕmbahsribkalibilangjuñjung, dihatasbatukaphala, tūrnyaśrīpadukalĕbih // hambaraṣakurangbadan, ta‐ mpidhawahnugrahajasadpaṭik, hambañjuñjungdulitwanku, yangmanadibrihamba, hambanuhunmugimugihambatulus, mĕñjadihambañatuwan, darihawalsampehakir // yahakusudahtarima, prasĕtyamutrimalah

Leaf 8

geguritan-nengah-jimbaran 8.jpeg

Image on Archive.org

[᭘ 8B] ᭘ ᬧ᭄ᬭᬯᬦ᭄ᬇᬦᬶ᭞ᬬᬂᬲᬢᬸᬤᬦ᭄‌ᬧ᭄ᬲᭂᬦ᭄ᬳᬓᬸ᭞ᬚᬗᬦ᭄ᬮᬄᬤᬶᬫᬭᬸᬓᬦ᭄‌᭞ᬇᬳᬶᬩᬯᬓ᭄‌ᬳᬸᬦ᭄ᬢᬸᬂᬩ᭄ᬲᬃᬧᬥᬓᬫᬸ᭞ᬚᬶᬓᬮᬸᬓᬫᬸᬫᬭᬸᬓᬦ᭄᭞ᬤ᭄ᬬᬮᬕᬶᬧᬸᬮᬂᬓᭂᬫᬭᬶ᭚ᬚᬗᬦ᭄‌ᬫᭂᬜᭂᬲᭂᬮ᭄‌ᬤᬶᬩ᭄ᬮᬓᬂ᭞ᬲᬸᬧᬬᬫᭂᬜ᭄ᬚᬤᬶᬢᬳᬸᬫᬸᬇᬦᬶ᭞ᬲᬸᬤᬄᬢᬫᬢ᭄‌ᬦᬸ ᬕ᭄ᬭᬳᬓᬸ᭞ᬧᬸᬮᬂᬮᬄᬤᬾᬗᭂᬦ᭄‌ᬰᬶᬕ᭄ᬭ᭞ᬓᬭᬸᬫᬄᬫᬸᬤᬍᬫ᭄‌ᬓᬫ᭄ᬧᬸᬂᬢᬫ᭄ᬧᬓ᭄ᬕᬗ᭄ᬲᬸᬮ᭄᭞ᬚᬗᬦ᭄ᬓᬫᬸᬲᬫ᭄ᬧᬾᬮᬸ᭠ᬧᬅ᭄᭞ᬲᬧᭂᬃᬢᬶᬓᬮᬫ᭄‌ᬓᬸᬢᬤᬶ᭚ᬫᬓᬧᬸᬢᬸᬲ᭄‌ᬮᬄᬩᬶᬘᬭ᭞ᬢ᭄ᬭᬤᬳᬸᬲᬄᬧᬜ᭄ᬚᬂᬓᭂᬦ᭄‌ᬤᬍᬫ᭄ᬢᬸᬮᬶᬲ᭄᭞ᬳᬶᬦ᭄ᬗᬄᬚᬶᬫ᭄ᬩᬭᬦ᭄ ᬤᭂᬓᬸ᭞ᬢ᭄ᬭᬓ᭄‌ᬮᬸᬧᬲᬩᭂᬦ᭄ᬗᬤᬢ᭄᭞ᬓᬲᬶᬬᭀᬃᬫ᭄ᬫᬢ᭄‌ᬧᬥᬳᭀᬭᬂᬢᬸᬯᬇᬢᬸ᭞ᬲᬲᬸᬤᬄᬜᬮᬮᬸᬧᬸᬮᬂ᭞᭠ᬩᬯᬅ᭄‌ᬧ᭄ᬭᬧᬦ᭄‌ᬲᬸᬓᬅᬢᬶ᭚ᬢ᭄ᬭᬤᬮᬫᬤ᭄ᬬᬩᭂᬃᬚᬮᬦ᭄᭞ᬜᬂᬓ᭄ᬮᬶᬬᬢᬦ᭄‌ᬲᭂᬫ᭄ᬯᬜᬲᬸᬤᬄᬲᬮᬶᬦ᭄᭞ᬓᬅᬤᬅᬦ᭄᭞ᬓᬅᬤᬅᬦ᭄‌ᬦᭂ᭠ ᬕ᭄ᬭᬶᬩᬤᬸᬂ᭞ᬫᬓᬇᬢᬸᬮᬄᬢᭂᬭᬂ᭞ᬲᭂᬕᬮᬬᬂᬓ᭄ᬮᬶᬬᬢᬦ᭄‌ᬯᬓ᭄ᬢᬸᬫᭂᬦᬸᬭᬸᬢ᭄᭞ᬧᭂᬃᬚᬮᬦᬦ᭄‌ᬳᭀᬭᬂᬢᬸᬯ᭞ᬢ᭄ᬬᬤᬓᬮᬶᬬᬢᬦ᭄ᬮᬕᬶ᭚ᬧᬺᬫ᭄ᬧ᭄ᬯᬦ᭄‌ᬫᬲᬶᬄᬤᬶᬩᬯᬅ᭄᭞ᬳᭀᬭᬂᬩᬜᬓ᭄‌ᬫ᭄ᬮᬶᬬᬢ᭄‌ᬤᬶᬬᬲᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᬶ᭞ᬢ᭄ᬬᬤᬦᬫ᭄ᬧᬓ᭄‌ᬧᬺᬫ᭄ᬧᬸᬯ [᭙ 9A] ᬦ᭄ᬇᬢᬸ᭞ᬓ᭄ᬭᬡᬕᬶᬦᬇᬩᬶᬂᬳ᭄ᬬᬂ᭞ᬲᬸᬤᬄᬳᬤᬢ᭄᭞ᬲᬩᭂᬦ᭄ᬲᬩᭂᬦ᭄‌ᬩᬦ᭄ᬰᬳᬮᬸᬲ᭄᭞ᬢ᭄ᬭᬤᬩᭀᬮᬾᬄᬓᬮᬶᬬᬢᬦ᭄᭞ᬤ᭄ᬬᬩᬶᬱᬮᬶᬬᬢ᭄‌ᬲᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᬶ᭚ᬲᬸᬤᬮᬄᬲᬫ᭄ᬧᬾᬤᬶᬭᬸᬫᬄ᭞ᬩ᭄ᬬᬃᬮᬄᬧᬾᬡ᭄ᬟᬾᬓ᭄‌ᬢᭂᬃᬲᭂᬩᬸᬢ᭄‌ᬤᬍᬫ᭄‌ᬢᬸᬮᬶᬲ᭄᭞ᬩ᭄ᬭᬧᬮᬫ ᬤᬧᭂᬢ᭄‌ᬳᬸᬦ᭄ᬢᬸᬂ᭞ᬩᭂᬃᬤᬸᬤᬸᬓ᭄‌ᬤᬾᬗᭂᬦ᭄‌ᬲ᭄ᬦᬂ᭞ᬢ᭄ᬬᬤᬓᬸᬭᬂᬲᬢᬸᬳᬧᬫᬓᬦ᭄‌ᬢᬶᬤᬸᬭ᭄᭞ᬫᬗ᭄ᬓᬶᬦ᭄ᬮᬫᬫᬗ᭄ᬓᬶᬦ᭄‌ᬓᬬ᭞ᬤᬭᬶᬳᬸᬦ᭄ᬢᬸᬂᬜᬲᭂᬦ᭄ᬤᬶᬭᬶ᭚ᬫᬓᬲᬸᬤᬄᬮᬫᬮᬫ᭞ᬲᬫ᭄ᬧᬾᬯᬓ᭄ᬢᬸᬧᬸᬮᬂᬜᬩᬶᬥᬥᬭᬶ᭞ᬓ᭄ᬭᬡᬤᬭᬶᬭᬵᬚᬩᬤᬸᬂ᭞ᬬᬂᬩᭂᬃᬢᬄᬢᬓ᭄ᬭᬵᬚ ᬅᬦ᭄᭞ᬤᬶᬓ᭄ᬱᬢ᭄ᬭᬶᬬᬓ᭄ᬦᬅ᭄‌ᬲᭀᬩᬭᬵᬚᬇᬢᬸ᭞ᬤᬭᬶᬲᬓᬶᬢ᭄‌ᬍᬩᬶᬄᬓᭂᬭᬲ᭄᭞ᬩ᭄ᬭᬧᬳᭀᬩᬢ᭄‌ᬤᬭᬶᬢ᭠ᬩᬶᬩ᭄᭚ᬢ᭄ᬬᬤᬩᬶᬱᬩᬶᬓᬶᬦ᭄‌ᬲ᭄ᬮᬫᬢ᭄᭞ᬲᬗᭂᬢ᭄‌ᬲᬸᬲᬄᬲᭂᬫ᭄ᬯᬜᬳᭀᬭᬂᬦᭂᬕ᭄ᬭᬷ᭞ᬬᬂᬳᬤᬤᬶᬩᬯᬄᬩᬤᬸᬂ᭞ᬤᬦ᭄ᬮᬕᬶᬧ᭄ᬭᬧᬸᬗ᭄ᬕ ᬯ᭞ᬭᬵᬚᬲᬫ᭄ᬧᬾᬓ᭄ᬮᬸᬯᬃᬦᬵᬤᬃᬲ᭄ᬬᬧᬲᬗ᭄ᬕᬸᬧ᭄᭞ᬓᬲᬶᬬᭀᬩᬢ᭄‌ᬩᬶᬓᬶᬦ᭄‌ᬲ᭄ᬮᬫᬢ᭄᭞ᬤᬶᬓᬲᬶᬧ᭄ᬭᬯᬦ᭄‌ᬬᬂᬩᬇᬓ᭄᭚ᬢᭂᬃᬲ᭄ᬩᬸᬢ᭄ᬮᬄᬲᬸᬤᬄᬳᬶᬮᬂ᭞ᬲᬓᬶᬢ᭄‌ᬭᬵᬚᬩᬶᬱᬫᭂᬦ᭄ᬤᬧᭂᬢ᭄ᬩᬇᬓ᭄᭞ᬳᬶᬦ᭄ᬗᬄᬚᬶᬫ᭄ᬩᬭᬦ᭄ᬇᬢᬸ᭞ᬬᬂᬫᬓ᭄ᬩᬸᬮ᭄‌ᬓᬲᬶᬳᭀᬩ᭠
Auto-transliteration
[8 8B] 8 prawanini, yangsatudanpsĕnhaku, janganlahdimarukan, ihibawak'huntungbsarpadhakamu, jikalukamumarukan, dyalagipulangkĕmari // janganmĕñĕsĕldiblakang, supayamĕñjaditahumu'ini, sudahtamatnu grahaku, pulanglahdengĕnśigra, karumahmudalĕmkampungtampakgangsul, jangankamusampelu‐pa'a, sapĕrtikalamkutadi // makaputuslahbicara, tradahusahpañjangkĕndalĕmtulis, hinngahjimbaran dĕku, traklupasabĕnngadat, kasiyormmatpadhahorangtuwa'itu, sasudahñalalupulang, ‐bawa'aprapansuka'ati // tradalamadyabĕrjalan, ñangkliyatansĕmwañasudahsalin, ka'ada'an, ka'ada'annĕ‐ gribadung, maka'itulahtĕrang, sĕgalayangkliyatanwaktumĕnurut, pĕrjalananhorangtuwa, tyadakaliyatanlagi // prĕmpwanmasihdibawa'a, horangbañakmliyatdiyasĕndiri, tyadanampakprĕmpuwa [9 9A] nitu, kraṇagina'ibinghyang, sudahhadat, sabĕnsabĕnbanśahalus, tradabolehkaliyatan, dyabiṣaliyatsĕndiri // sudalahsampedirumah, byarlahpeṇḍektĕrsĕbutdalĕmtulis, brapalama dapĕt'huntung, bĕrdudukdengĕnsnang, tyadakurangsatuhapamakantidur, mangkinlamamangkinkaya, darihuntungñasĕndiri // makasudahlamalama, sampewaktupulangñabidhadhari, kraṇadarirājabadung, yangbĕrtahtakrāja an, dikṣatriyakna'asobarāja'itu, darisakitlĕbihkĕras, brapahobatdarita‐bib // tyadabiṣabikinslamat, sangĕtsusahsĕmwañahorangnĕgrī, yanghadadibawahbadung, danlagiprapungga wa, rājasampekluwarnādarsyapasanggup, kasiyobatbikinslamat, dikasiprawanyangba'ik // tĕrsbutlahsudahhilang, sakitrājabiṣamĕndapĕtba'ik, hinngahjimbaranitu, yangmakbulkasihoba‐

Leaf 9

geguritan-nengah-jimbaran 9.jpeg

Image on Archive.org

[᭙ 9B] ᭙ ᬢ᭄᭞ᬢᬧᬶᬤᬶᬬᬢ᭄ᬬᬤᬤ᭄ᬗᭂᬃᬢ᭄ᬬᬤᬢᬳᬸ᭞ᬭᬵᬚᬫᭂᬫ᭄ᬧᬸᬜᬳᬶᬦᬵᬤᬃ᭞ᬲᬸᬤᬄᬢᬓ᭄ᬥᬶᬭᬶᬂᬳ᭄ᬬᬂᬯᬶᬥᬶ᭚ᬫᬓᬇᬢᬸᬮᬄᬲᭂᬩᬩ᭄‌ᬜ᭞ᬩᬶᬥᬥᬭᬶᬩᬶᬱᬓᭀᬫ᭄ᬩᬮᬶᬮᬕᬶ᭞ᬓ᭄ᬭᬡᬮᬓᬶᬲᬸᬤᬄᬢᬓᬸᬢ᭄᭞ᬓᬧᭂᬓ᭄ᬱᬵᬳᭀᬮᬾᬄᬭᬵᬚ᭞ᬤᬶᬩ᭄ᬭᬶᬧ᭄ᬭᬯᬦ᭄᭠ ᬫᬦᭂᬢᭂᬧ᭄ᬓᭂᬦ᭄‌ᬦᬵᬤᬃᬇᬢᬸ᭞ᬤᬦ᭄‌ᬮᬕᬶᬤᬶᬩ᭄ᬭᬶᬓᭂᬦ᭄‌ᬭᬄᬬᬢ᭄᭞ᬢᭂᬃᬮᬮᬸᬤᬶᬧᭂᬃᬬᬶᬸᬘᬬᬳᬶ᭚ᬲᬸᬤᬄᬢᬫᬢ᭄‌ᬮᬄᬘ᭄ᬭᬶᬢᬜ᭞ᬤᬶᬚᬤᬶᬓᭂᬦ᭄‌ᬢᬶᬕᬭᬹᬧᬜᬕᭂᬡ᭄ᬟᬶᬂ᭞ᬧᬓᬾᬩᬳᬱᬫᭂᬮᬬᬸ᭞ᬢᭂᬢᬧᬶᬳᬤᬘᬫ᭄ᬧᬸᬭᬦ᭄᭞ᬲᭂᬩᬩ᭄‌ᬲᬸᬲᬄ ᬚᬶᬓᬮᬸᬢᬸᬮᬾᬦ᭄‌ᬫᭂᬮᬬᬸ᭞ᬤᬭᬶᬧᭂᬫ᭄ᬩᬯᬅᬦ᭄‌ᬢᭂᬫ᭄ᬩᬂ᭞ᬫᬳᬸᬗᭂᬤᬂᬫᬳᬸᬗᭂᬤᬶᬂ᭞ᬲᬧᬜᬂᬫᬳᬸᬫᭂᬫ᭄ᬩᬘ᭞ᬚᬗ᭠ᬦ᭄‌ᬕᬸᬲᬃᬤᬭᬶᬓᬭᬗᬦ᭄ᬇᬦᬶ᭞ᬫᬲᬶᬳᬤᬩᬜᬓ᭄‌ᬓᬶᬲ᭄ᬭᬸᬄ᭞ᬤᬭᬶᬩᭀᬤᭀᬜᬓᬶᬢ᭞ᬓᬸᬭᬂᬢᭂᬭᬂᬫᬗᭂᬃᬢᬶᬩᬱᬫᭂᬮᬬᬸ᭞᭠ ᬤᬦ᭄‌ᬮᬕᬶᬩᬶᬓᬶᬦ᭄ᬳᬮᬸᬲ᭄ᬜ᭞ᬫᬲᬶᬓᬸᬭᬂᬢᬢᬢᬶᬢᬶ᭚ᬢᭂᬃᬫᬓ᭄ᬢᬸᬩ᭄‌ᬤᬶᬬᬶᬤᬍᬫ᭄‌ᬲ᭄ᬣᬵᬦ᭞ᬦᭂᬕ᭄ᬭᬶᬩᬤᬸᬂᬳᬭᬶᬩᬶᬮᬗᬦ᭄ᬩᬮᬶ᭞ᬭᬤᬶᬢᬾᬧᬳᬶᬗᬶᬂᬳᬸᬕᬸ᭞ᬧᬗ᭄ᬮᭀᬂᬓᬧᬶᬂᬧᬶᬢᬸᬜ᭞ᬩᬸᬮᬦ᭄‌ᬓᬵᬧᬢ᭄‌ᬢᬳᬸᬦ᭄‌ᬰ᭄ᬭᬶᬩᬸᬤ᭄ᬮᬧᬦ᭄ᬭᬢᬸᬲ᭄᭞ᬍᬳᬶᬄᬜᬤ᭄ᬯᬧᬸ᭠ [᭑᭐ 10A] ᬮᬸᬄᬮᬶᬫ᭞ᬜᬂᬢᭂᬃᬧᬓᬾᬳᭀᬭᬂᬩᬮᬶ᭚ ᭜ ᭚ᬢᬫ᭄ᬫᬢ᭄᭚ ᭜ ᭚ᬧᬸᬧᬸᬢ᭄‌ᬲᬶᬦ᭄ᬭᬢ᭄‌ᬭᬶᬂᬤᬶᬦᬵ᭞ᬰᬸ᭞ᬯ᭞ᬓ᭄ᬭᬸᬮᬹᬢ᭄᭟ᬇᬰᬓᬵ᭞᭑᭘᭕᭔᭟ ᭜ ᭚
Auto-transliteration
[9 9B] 9 t, tapidiyatyadadngĕrtyadatahu, rājamĕmpuñahinādar, sudahtakdhiringhyangwidhi // maka'itulahsĕbabña, bidhadharibiṣakombalilagi, kraṇalakisudahtakut, kapĕksyāholehrāja, dibriprawan‐ manĕtĕpkĕnnādar'itu, danlagidibrikĕnrahyat, tĕrlaludipĕry̶cayahi // sudahtamatlahcritaña, dijadikĕntigarūpañagĕṇḍing, pakebahaṣamĕlayu, tĕtapihadacampuran, sĕbabsusah jikalutulenmĕlayu, daripĕmbawa'antĕmbang, mahungĕdangmahungĕding, sapañangmahumĕmbaca, janga‐n'gusardarikaranganini, masihadabañakkisruh, daribodoñakita, kurangtĕrangmangĕrtibaṣamĕlayu, ‐ danlagibikinhalusña, masikurangtatatiti // tĕrmaktubdiyidalĕmsthāna, nĕgribadungharibilanganbali, raditepahinginghugu, panglongkapingpituña, bulankāpattahunśribudlapanratus, lĕhihñadwapu‐ [10 10A] luhlima, ñangtĕrpakehorangbali // • // tammat // • // puputsinratringdinā, śu, wa, krulūt. iśakā1854. • //

Leaf 10

geguritan-nengah-jimbaran 10.jpeg

Image on Archive.org